Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budiman Sudjatmiko: Saya Ingin Ganjar-Prabowo Disatukan...

Kompas.com - 27/07/2023, 05:53 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI-P Budiman Sudjatmiko ingin agar Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersatu menjadi pasangan untuk maju di Pilpres 2024 mendatang.

Hanya saja, Budiman mengingatkan bahwa ia tidak punya kewenangan apapun untuk menyatukan Ganjar-Prabowo.

Hal tersebut Budiman sampaikan dalam program Gaspol!, seperti disiarkan YouTube Kompas.com, Rabu (26/7/2023).

"Begini, soal kesimpulan, itu di luar kewenangan saya, di luar kewenangan saya. Itu kewenangannya ketua partai. Secara ide, saya ingin (Ganjar-Prabowo) disatukan," ujar Budiman dalam program tersebut.

Baca juga: Sosok Budiman Sudjatmiko, Aktivis Reformasi dan Politikus PDI-P yang Puja-puji Prabowo

Budiman menjelaskan, untuk mewujudkan ide menyatukan Ganjar dan Prabowo, setidaknya tiga elite politik harus bertemu.

Tiga sosok yang Budiman maksud adalah Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Presiden Joko Widodo (Jokowi), dan Prabowo sendiri.

"Karena itu, Pak Prabowo, Ibu Mega, Pak Joko Widodo, terserah mungkin tokoh lain, tapi menurut saya 3 ini yang wajib untuk ketemu. Bahwa kemudian mereka mengajak yang lain, enggak ada masalah," tutur dia.

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Gubernur Jawa Tengah yang juga bakal capres dari PDI-P, Ganjar Pranowo, melakukan salam komando saat berada di Bandara Adi Sumarmo, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (24/7/2023).Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersama Gubernur Jawa Tengah yang juga bakal capres dari PDI-P, Ganjar Pranowo, melakukan salam komando saat berada di Bandara Adi Sumarmo, Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (24/7/2023).

"Karena sekali lagi, kita butuh the council of the wisdom, majelis kebijaksanaan. Itu kan cerminan dari sila keempat juga kan, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan. Jadi ini semacam pertemuan hikmah kebijaksanaan yang melampaui apa yang sekarang menjadi kalender agenda-agenda politik pemilu," sambung Budiman.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko dan Kisah di Balik Vonis 13 Tahun Penjara...

Maka dari itu, Budiman menegaskan dia juga tidak menolak ide memasangkan Ganjar-Prabowo, selama itu merupakan hasil dari hikmah kebijaksanaan.

Budiman turut menekankan Megawati tidak resisten terhadap Prabowo.

"Tidak pernah saya lihat indikasi itu. Kalau tidak salah setahun lalu Bu Mega pernah bertemu Pak Prabowo, pernah ketemu. Kalau tidak salah juga dengan Pak Jokowi juga kalau tidak keliru," imbuh dia.

Sebelumnya, wacana duet memasangkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo kembali muncul. Kali ini, wacana mencuat gara-gara unggahan Ganjar di Instagram yang berfoto bersama Prabowo.

Bahkan, di dalam keterangan fotonya, Ganjar tampak menggoda Prabowo yang menggunakan pakaian perpaduan putih dan hitam.

Adapun, warna putih dan hitam ini digunakan para relawan Ganjar. Baju relawan berwarna putih hitam tersebut diklaim Ganjar sebagai ide dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Partai Gerindra selaku partai pengusung Prabowo menyebut bahwa kemungkinan duet Prabowo-Ganjar sebenarnya bisa-bisa saja dilakukan. Hanya saja, Gerindra meyakini wacana itu rumit untuk diwujudkan.

Sementara itu, PDI-P mengatakan sudah pasti tidak ada pasangan calon (paslon) lain yang mau maju ke Pilpres 2024 apabila pasangan Ganjar-Prabowo terwujud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com