Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Pemda Tak Takut Realisasikan Anggaran, Jokowi: Kalau Enggak Ambil Apa-apa, Kenapa Takut?

Kompas.com - 21/07/2023, 16:44 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para kepala daerah untuk lebih fokus dalam bekerja dan memprioritaskan penggunaan anggaran. Salah satunya menentukan prioritas dalam hal penyelesaian infrastruktur.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberikan keterangan pers usai meninjau Jalan Inpres Jalur Kerkap-Tanjung Agung Pali di Kabupaten Bengkulu Utara, dalam kunjungan kerjanya ke Provinsi Bengkulu pada Jumat (21/7/2023).

"Sering saya sampaikan kepada para bupati, wali kota, dan gubernur untuk anggaran itu fokus, kerja itu fokus. Kalau jalannya belum bagus misalnya, mau didahulukan ya sudah berikan anggaran yang berlebih untuk tahun pertama, kedua, menyelesaikan infrastruktur," ujar Jokowi, sebagaimana dilansir siaran pers Sekretariat Presiden, Jumat.

"Nanti tahun ketiga, keempat, selesaikan misalnya urusan ekonomi, pasar-pasar perbaiki," kata Wali Kota Solo itu melanjutkan.

Baca juga: Tinjau Jalan Inpres, Jokowi Pastikan Perbaikan Jalan Rusak di Bengkulu Sudah Dimulai

Selain itu, Presiden Jokowi mengingatkan agar pemerintah daerah tidak takut dalam merealisasikan anggaran selama digunakan dengan baik dan bijak.

Jokowi menekankan bahwa pemerintah daerah tidak perlu takut sepanjang tidak menyalahgunakan anggaran yang ada.

"Tugas pemda itu merealisasikan anggaran kok takut. Kalau enggak ngambil apa-apa ngapain takut? Saya pernah jadi wali kota, pernah jadi gubernur, jadi asal tidak ngambil, enggak perlu takut. Tapi kalau udah ngambil, beda soal," ujar Jokowi.

Pada kesempatan tersebut, Presiden juga memastikan bahwa perbaikan infrastruktur jalan nasional, provinsi, dan kabupaten di Provinsi Bengkulu sudah dimulai.

Presiden Jokowi mengungkapkan, kerusakan jalan nasional di Provinsi Bengkulu sekitar 10 persen.

Kemudian, kerusakan jalan provinsi dan jalan kabupaten masing-masing sebanyak 40 persen.

Baca juga: Jokowi Perkirakan Revitalisasi Pasar Purwodadi di Bengkulu Selesai Awal Tahun Depan

Presiden menyebutkan bahwa pemerintah masih akan menambah sejumlah ruas jalan yang masih perlu diperbaiki.

"Ini yang diintervensi oleh pemerintah pusat lewat Kementerian PU (Pekerjaan Umum) dan kita harapkan dengan angka tepatnya ini, ini masih berjalan yang sekarang sudah clear itu Rp 327 miliar untuk delapan ruas yang ada di Provinsi Bengkulu, tapi nantinya kita akan proses lagi kemungkinan akan nambah," kata Jokowi.

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan bahwa perbaikan infrastruktur jalan tidak hanya dilakukan di Provinsi Bengkulu, tetapi juga di provinsi lainnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, perbaikan infrastruktur jalan tersebut berjalan pada akhir Juli 2023.

"Ini tidak hanya berlaku di Provinsi Bengkulu, semuanya sudah kita harapkan di 32 provinsi sudah berjalan di akhir Juli," ujar Jokowi.

Baca juga: Helikopter Tim Jokowi Sebabkan Robohnya Tembok Stadion di Bengkulu, Istana Beri Penjelasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Mengintip Kecanggihan Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 yang Bersandar di Jakarta

Nasional
Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Selain Rakernas, PDI-P Buka Kemungkinan Tetapkan Sikap Politik terhadap Pemerintah Saat Kongres Partai

Nasional
Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com