Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Budiman Sujatmiko Temui Prabowo Dianggap Manuver "Partikel Bebas", di Luar Kontrol PDI-P

Kompas.com - 20/07/2023, 12:49 WIB
Irfan Kamil,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (INDOSTRATEGIC) Khoirul Umam menilai, indikasi perpecahan di tubuh internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) kian terlihat.

Hal itu disampaikan Khoirul Umam menanggapi adanya pertemuan kader PDI-P Budiman Sujatmiko yang menyambangi kediaman Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam.

Menurut Khoirul Umam, pernyatakaan Budiman yang menggarisbawahi pentingnya seorang pemimpin yang berlatar belakang militer, senior dan berpengalaman mengadapi ketidakpastian global, menyiratkan secara jelas dukungan politiknya pada penconan Prabowo Subianto di pemilihan Presiden (pilpres) 2024.

Padahal, PDI-P tengah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) di pilpres mendatang.

Baca juga: Soal Batasan Kebebasan Bicara di PDI-P, Budiman Sudjatmiko: Saya Biasa Diskusi dengan Banyak Kalangan

“Manuver Budiman kali ini tampaknya betul-betul di luar kontrol PDI-P. Langkah itu dia lakukan sebagai reaksi atas upaya pihak-pihak tertentu di internal PDI-P yang mencoba meminggirkan perannya di PDI-P,” kata Khoirul Umam kepada Kompas.com, Rabu (19/7/2023).

“Hal itu diindikasikan oleh tidak diberikannya posisi pencalegan yang layak bagi Budiman dan dirinya juga tidak dilibatkan dalam tim pemenangan pencapresan Ganjar Pranowo,” imbuhnya.

Menurut Khoirul Umam, Budiman saat ini tengah merasa tidak punya beban dan memilih untuk menjadi "partikel bebas" yang seolah tidak ingin didikte oleh aturan organisasi konstitusi partai PDI-P.

Di sisi lain, merapatnya Budiman ke Prabowo ini juga menunjukkan sinyal kian kuatnya konsolidasi kalangan mantan aktivis 98 di lingkaran Prabowo Subianto.

“Hal ini tentu unik sekaligus ironis. Unik karena Prabowo akhirnya bisa meyakinkan simpul-simpul jaringan kekuatan yang dulu sangat efektif mendegradasinya di Pilpres 2014 dan 2019,” kata Khoirul Umam.

Baca juga: Budiman Sudjatmiko Tak Masalah Dipanggil PDI-P Usai Temui Prabowo

Di sisi lain, lanjutnya, kondisi ini juga ironis lantaran sejarah Reformasi 1998 juga mewariskan tanggung jawab moral perjuangan kepada jaringan aktivis 98 yg kini bertransformasi jadi politisi dan sel-sel relawan itu.

“Tentunya manuver ini akan memantik kekecewaan besar dari masyarakat yang masih peduli sejarah reformasi, namun nature politik hari ini memang telah berubah,” kata Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina itu.

Usai bertemu dengan Prabowo, Budiman Sudjatmiko mengaku memiliki kecocokan dengan Menteri Pertahanan (Menhan) itu.

Ia menganggap Prabowo sebagai sosok pemimpin yang bisa membawa Indonesia lepas dari krisis global.

“Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya,” kata Budiman.

“Dalam pengertian, suatu bangsa ingin bangkit di tengah turbulensi karena krisis global,” ujarnya lagi.

Baca juga: Soal Budiman Bertemu Prabowo, PDI-P: Kader Datangi Calon Lain Itu Namanya Melakukan Perlawanan

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com