JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden PDI-P Ganjar Pranowo mengaku ikhlas balihonya dicopot jika melanggar dan mengganggu ketertiban.
Hal ini ia ungkapkan di hadapan ratusan relawannya pada acara "Silaturahmi 1 Muharam 1445H Relawan Ganjar Pranowo" di Wisma Serbaguna Senayan, Jakarta, Rabu (19/7/2023).
Gubernur Jawa Tengah itu berujar kepada relawannya, mereka harus mempunyai nilai-nilai untuk diperjuangkan bersama, yaitu bisa meminta maaf dan mengucapkan terima kasih.
"Kemarin saya ditanya, bagaimana dengan baliho yang dicopot oleh tentara. Tidak boleh tersinggung," kata Ganjar yang mengenakan kemeja setrip hitam-putih.
"Kalau itu (dipasang) tidak benar, ngawur-ngawuran, silakan dicopot," lanjutnya.
Baca juga: Ganjar Sebut Banyak Membahas soal Relawan dengan Jokowi
Ia mengajak para relawannya agar memasang baliho dengan benar.
Ganjar bercerita, di Cilacap, Jawa Tengah, baliho milik sahabatnya yang merupakan kader Partai Gerindra ditutup oleh baliho yang menampilkan wajah Ganjar.
Ganjar mengaku mendapatkan rekaman yang disertai pertanyaan yang mempersoalkan kelakuan simpatisannya.
"Mas Ganjar, gimana, Mas, kadernya seperti itu?" ucap Ganjar menirukan pertanyaan tersebut.
"Oke, Mbak, copot baliho saya, buang jauh-jauh. Anda bakar pun saya ikhlas," ucapnya.
Sikap itu dianggapnya menunjukkan konsistensi dan ketegasan sebagaimana filosofi di balik kemeja motif hitam-putih yang ia kenakan dan relawannya juga pakai secara serentak hari ini.
"Saya tidak pernah abu-abu," kata Ganjar.
Namun demikian, Ganjar mewanti-wanti relawannya supaya mengantisipasi fitnah.
Menurutnya, tak tertutup kemungkinan, baliho-baliho bermasalah yang menampilkan wajah Ganjar justru bukan dipasang oleh simpatisannya, melainkan oleh pihak lain untuk menjatuhkan namanya jelang Pemilu 2024.
Sebelumnya, viral video berdurasi 31 detik bernarasikan "arogan oknum TNI ancam relawan copot baliho Ganjar Pranowo" di media sosial.