“Di luar pemerintahannya ya calonnya itu aja ada Pak Bamsoet, ada saya, ada Agun Gunanjar Sudarsa,” ucap Ridwan menambahkan.
Wacana munsalub untuk mencopot Airlangga dari kursi ketua umum mendapat dukungan dari sejumlah politisi senior yang mengatasnamakan diri sebagai eksponen pendiri Partai Golkar.
Selain Ridwan Hisjam, sejumlah politisi itu antara lain Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Sentral Organisasi Karyawan Swadiri (Soksi) Lawrence TP Siburian, politikus senior Golkar Zainal Bintang, dan sekitar 10 kader Golkar lainnya.
Lawrence mengatakan, pihaknya mendorong adanya munaslub karena tidak jelasnya arah Golkar jelang gelaran Pemilu 2024. Katanya, sejauh hanya PAN yang berpeluang berkoalisi dengan Golkar.
Namun, koalisi kedua partai ini sulit memenangi Pilpres 2024 karena elektabilitas kedua partai tersebut hanya berkisar di angka 21 persen.
“Kalau bergabung, maju pasti kalah. Pasti kalah. Sejuta persen pasti kalah,” ujar Lawrence.
Bersamaan dengan itu, Airlangga yang dipilih sebagai bakal calon presiden Golkar untuk Pemilu 2024 juga tak kunjung bergerak.
“Apakah ada orang yang mau maju capres-cawapres buang uang? Enggak ada. Buang itu triliunan lho,” kata Lawrence.
Namun demikian, belakangan, terungkap bahwa hasil rapat Dewan Pakar Golkar tak memuat rekomendasi pencopotan Airlangga lewat munaslub.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Ketua Dewan Pakar Agung Laksono, Dewan Pakar Golkar hanya merekomendasikan agar partai beringin segera membentuk koalisi baru dan supaya Airlangga mendeklarasikan diri sebagai calon presiden Pemilu 2024.
Seperti diketahui, Golkar sebelumnya bekerja sama dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Namun, belakangan PPP menyatakan dukungan untuk bakal capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo.
Agung Laksono menyebutkan, isu penggulingan Airlangga lewat munaslub hanya pendapat Ridwan Hisjam semata. Dia mengaku, internal partainya tetap solid mendukung Airlangga sebagai pimpinan tertinggi Golkar.
"Rekomendasinya seperti itu, seperti yang tertulis. Bukan seperti yang disampaikan Ridwan Hisjam. Dewan pakar seolah-olah provoke untuk menyelenggarakan Munaslub. Tidak begitu. Golkar solid, stabil. Ketum tetap kuat. Enggak ada masalah," kata Agung, Selasa (11/7/2023).
Agung berpandangan, tidak ada yang salah dari kinerja Airlangga sebagai ketua umum. Apalagi, menghadapi Pilpres 2024, dia sudah sibuk melakukan lobi-lobi politik.
Menurut Agung, partainya tetap mendorong Airlangga maju sebagai calon presiden kendati elektabilitasnya menurut survei sejumlah lembaga berada di papan bawah.