Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka yang Sempat Tertipu Skenario Ferdy Sambo di Kasus Brigadir J...

Kompas.com - 13/07/2023, 18:29 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) setahun yang lalu sangat menyedot perhatian masyarakat.

Perhatian masyarakat terust tertuju kepada perkara itu saat masih berada dalam tahap penyidikan sampai majelis hakim menjatuhkan vonis terhadap 5 terdakwa dalam kasus pembunuhan yaitu Ferdy Sambo beserta istrinya, Putri Candrawathi, Richard Eliezer Pudihang Lumiu, Ricky Rizal Wibowo, dan Kuat Ma'ruf.

Sedangkan para perwira Polri yang terseret dalam kasus perintangan penyidikan pembunuhan Yosua adalah Hendra Kurniawan, Agus Nurpatria, Arif Rachman Arifin, Chuck Putranto, Baiquni Wibowo, dan Irfan Widyanto.

Sejak awal kasus itu bergulir sudah muncul berbagai keraguan, mulai dari kronologi soal terjadi tembak-menembak antara Yosua dan Eliezer sampai cerita tentang dugaan pelecehan seksual yang disebut dilakukan Yosua kepada Putri.

Baca juga: Timeline Kasus Pembunuhan Brigadir J hingga Berujung Hukuman Mati untuk Ferdy Sambo

Tuduhan pelecehan terhadap Putri pun tidak bisa dibuktikan dalam persidangan.

Buat menutupi peristiwa pembunuhan dan meyakinkan masyarakat serta penyidik kalau kejadian itu dipicu pelecehan oleh Yosua maka Sambo pun menyiapkan sejumlah skenario.

Hal itu diungkap di dalam persidangan oleh Eliezer. Dia membeberkan bagaimana Sambo memintanya menembak Yosua dengan skenario pelecehan yang sudah disiapkan.

Pihak keluarga mendiang Yosua pun tidak tinggal diam karena meyakini penyebab kematian anak mereka janggal. Mereka mempertanyakan rekaman kamera pengawas (CCTV) sebagai bukti jika tuduhan Yosua melakukan pelecehan benar-benar terjadi.

Peristiwa kematian Yosua memicu sentimen negatif dari masyarakat. Posisi Polri pun semakin tersudut gara-gara perkara itu.

Baca juga: Hari Ini Setahun yang Lalu Brigadir J Tewas di Rumah Dinas Ferdy Sambo

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun sampai turun tangan menangani. Penyebabnya adalah penyidik dari Polres Jakarta Selatan dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri terhambat dalam mengungkap lantaran tempat kejadian perkara berada di rumah Sambo.

Saat itu Sambo masih berpangkat inspektur jenderal dan menjabat sebagai Kepala Divis Profesi dan Pengamanan. Maka dari itu kekuasaan dan kewenangan Sambo cukup besar sehingga penyidik kesulitan mencari bukti-bukti sampai melakukan olah TKP.

Sebagian penyidik disebut-sebut agak sungkan ketika hendak memeriksa Sambo dan sejumlah anak buahnya dari Propam yang berada di lokasi kejadian.

Bahkan sejumlah anak buah Sambo turut berperan dalam menyembunyikan rekaman CCTV di dekat lokasi kejadian, sebelum akhirnya diserahkan oleh Arif yang saat itu menjabat sebagai sekretaris pribadi Sambo.

Baca juga: Jejak Chuck Putranto, Eks Spri Ferdy Sambo yang Batal Dipecat Polri meski Terbukti Terlibat Kasus Brigadir J

Sigit yang mendapat laporan lantas membentuk tim khusus yang terdiri dari sejumlah perwira tinggi. Bahkan dia sempat memanggil Sambo dan beberapa kali meminta konfirmasi perannya dalam kematian Yosua.

"Kami juga didatangi oleh Ferdy Sambo. Saat itu saya tanyakan, 'Kamu bukan pelakunya? Karena saya akan ungkap kasus ini sesuai fakta'. Saya sampaikan begitu," ujar Sigit di ruang rapat Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com