Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Ungkap Pesawat Militer AS Sering Langgar Wilayah Udara Indonesia Sepanjang 2023

Kompas.com - 11/07/2023, 09:28 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan, pesawat militer Amerika Serikat (AS) sering melanggar perbatasan wilayah udara Indonesia dalam rentang waktu Januari-Juni 2023.

Selain pesawat militer AS, pesawat militer India juga pernah melanggar batas wilayah udara Indonesia.

Hal tersebut Yudo sampaikan dalam Rapat Konsultasi antara Pimpinan DPR dan pemerintah mengenai evaluasi dan pelaksanaan pengelolaan batas wilayah negara dan kawasan perbatasan tahun 2023-2024 di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (10/7/2023).

"Warna merah adalah pelanggaran yang dilakukan oleh pesawat udara militer, tepatnya dilakukan oleh Amerika Serikat, tercatat sejumlah delapan kali pelanggaran. Dan pesawat militer India pernah dua kali melanggar," ujar Yudo seraya menunjukkan paparannya.

Baca juga: UUD 1945 dan Wilayah Udara Negara

Yudo menjelaskan, pesawat sipil AS lagi-lagi juga melanggar batas wilayah udara Indonesia sebanyak tiga kali.

Lalu, ada juga pesawat sipil milik Republik Ceko yang melanggar di wilayah udara Indonesia sebanyak satu kali.

"Dari data tersebut, pelanggaran terjadi 13 kali, di FIR Singapura di atas Kepri dan sekali di wilayah udara Kosek I Medan," ucapnya.

Kemudian, Yudo membeberkan situasi di perbatasan Indonesia, di mana banyak patok perbatasan yang rusak dan hilang.

Yudo mendesak kepada pihak terkait untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Baca juga: Kemenlu Benarkan Indonesia-Singapura Ajukan Perubahan Batas Ruang Udara FIR ke ICAO

"Hal ini penting agar prajurit TNI lebih optimal dalam melaksanakan tugas pengamanan perbatasan," kata Yudo.

Selain itu, kata dia, kemampuan pengawasan TNI terbatas lantaran dihadapkan dengan medan operasi yang berat dan luas.

Di daerah perbatasan Indonesia, terjadi keterbatasan sarana prasarana pendukung, seperti akses jalan, listrik, air, serta keterbatasan sensor dan peralatan.

"Hal ini berdampak pada munculnya beberapa daerah blind spot area yang belum bisa kami monitor secara ketat," jelasnya.

"Kompleksitas sosial budaya masyarakat di wilayah perbatasan menyangkut hukum adat, kesenjangan ekonomi dengan negara tetangga, pengaruh tokoh adat dan tokoh agama menyebabkan permasalahan yang berkepanjangan," imbuh Yudo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Anies Kini Blak-blakkan Serius Maju Pilkada Jakarta, Siapa Mau Dukung?

Nasional
Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Persoalkan Penetapan Tersangka, Gus Muhdlor Kembali Gugat KPK

Nasional
Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Anies ke Warga Jakarta: Rindu Saya Enggak? Saya Juga Kangen, Pengen Balik ke Sini...

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com