JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Pondok Pesantren Al Zaytun, Imam Supriyanto, menyebut bahwa pimpinan pondok pesantren tersebut, Panji Gumilang, merupakan imam Negara Islam Indonesia (NII).
Ia mengeklaim bahwa Panji merupakan pemegang estafet kepemimpinan keenam setelah Adah Jaelani.
"Tadinya, Panji Gumilang pemimpin wilayah 9 (Komandemen Wilayah atau KW 9), sekarang menjadi pemimpin nasional. Artinya Negara Islam itu sendiri membawahi wilayah 1, wilayah 3, terakhir wilayah 9," jelas Imam dalam program Gaspol! Kompas.com, Kamis (6/7/2023).
"Dia imam. Imam, ya, semacam presiden. Imam NII," lanjutnya.
Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Pendiri Al Zaytun Bongkar Beking hingga Perputaran Uang dari Pengikut NII
Dia mengatakan, awalnya, program pendidikan khusus diperuntukkan untuk wilayah 9 yang dinaungi Panji.
Begitu Panji ditahbiskan sebagai imam pada 1996, maka program itu menjadi program pusat, bukan wilayah lagi.
"Saya bisa cerita karena saya pelaku, dan menjadi salah satu menteri di kabinetnya Panji Gumilang. Nah itu latar belakang berdirinya Al Zaytun," ungkap Imam.
Imam menilai, Panji seharusnya berterus-terang soal latar belakang tersebut, bukan membantahnya kepada publik melalui awak media.
Baca juga: Pesan Panji Gumilang untuk Seluruh Orangtua Santri Al Zaytun
"Apakah menurut Panji Gumilang halal, berbohong kepada kalian-kalian para media atau kepada para pejabat atau kepada polisi? Kalau saya, mengatakan apa adanya," akunya.
"Pak Panji ini termasuk orang yang berbohong, yang mengelak. Harusnya kalau dia memang bertobat, kalau dia ingin bersama-sama lagi, tidak ada masalah, menyatukan umat Islam khususnya, menyatukan bangsa ini, jujur saja, (mengakui) 'saya ini imam NII'," lanjut Imam.
Dengan latar belakang itu, Imam tak menampik ada benang merah antara Al Zaytun dengan NII. Pondok peserta tersebut memang dirancang untuk program kaderisasi melalui pendidikan formal.
"Sudah 27 tahun kurang lebih. Makanya, sudah kaya dia dari infak," ucap Imam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.