Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendiri Al Zaytun Sebut Panji Gumilang Imam NII

Kompas.com - 06/07/2023, 21:15 WIB
Vitorio Mantalean,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pendiri Pondok Pesantren Al Zaytun, Imam Supriyanto, menyebut bahwa pimpinan pondok pesantren tersebut, Panji Gumilang, merupakan imam Negara Islam Indonesia (NII).

Ia mengeklaim bahwa Panji merupakan pemegang estafet kepemimpinan keenam setelah Adah Jaelani.

"Tadinya, Panji Gumilang pemimpin wilayah 9 (Komandemen Wilayah atau KW 9), sekarang menjadi pemimpin nasional. Artinya Negara Islam itu sendiri membawahi wilayah 1, wilayah 3, terakhir wilayah 9," jelas Imam dalam program Gaspol! Kompas.com, Kamis (6/7/2023).

"Dia imam. Imam, ya, semacam presiden. Imam NII," lanjutnya.

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Pendiri Al Zaytun Bongkar Beking hingga Perputaran Uang dari Pengikut NII

Dia mengatakan, awalnya, program pendidikan khusus diperuntukkan untuk wilayah 9 yang dinaungi Panji.

Begitu Panji ditahbiskan sebagai imam pada 1996, maka program itu menjadi program pusat, bukan wilayah lagi.

"Saya bisa cerita karena saya pelaku, dan menjadi salah satu menteri di kabinetnya Panji Gumilang. Nah itu latar belakang berdirinya Al Zaytun," ungkap Imam.

Imam menilai, Panji seharusnya berterus-terang soal latar belakang tersebut, bukan membantahnya kepada publik melalui awak media.

Baca juga: Pesan Panji Gumilang untuk Seluruh Orangtua Santri Al Zaytun

"Apakah menurut Panji Gumilang halal, berbohong kepada kalian-kalian para media atau kepada para pejabat atau kepada polisi? Kalau saya, mengatakan apa adanya," akunya.

"Pak Panji ini termasuk orang yang berbohong, yang mengelak. Harusnya kalau dia memang bertobat, kalau dia ingin bersama-sama lagi, tidak ada masalah, menyatukan umat Islam khususnya, menyatukan bangsa ini, jujur saja, (mengakui) 'saya ini imam NII'," lanjut Imam.

Dengan latar belakang itu, Imam tak menampik ada benang merah antara Al Zaytun dengan NII. Pondok peserta tersebut memang dirancang untuk program kaderisasi melalui pendidikan formal.

"Sudah 27 tahun kurang lebih. Makanya, sudah kaya dia dari infak," ucap Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com