Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Eki Baihaki
Dosen

Doktor Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad); Dosen Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas). Ketua Citarum Institute; Pengurus ICMI Orwil Jawa Barat, Perhumas Bandung, ISKI Jabar, dan Aspikom Jabar.

Polisi Peduli Kemanusiaan

Kompas.com - 02/07/2023, 15:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

BERAGAM wajah polisi memasuki usianya ke-77, tepatnya tanggal 1 Juli 2023, yang identik dengan Hari Bhayangkara.

Dalam perjalanan panjang pengabdian, beragam wajah polisi tergambar masyarakat silih berganti dari wajah pemburu kriminal yang menakutkan dan wajah polisi humanis sebagai pelayan dan pelindung masyarakat.

Salah satu wajah polisi peduli kemanusiaan menjelang HUT Polri ke-77 ditampilkan oleh Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono. Ia datang langsung ke rumah warga membawa makanan untuk dua minggu kepada warga Cimahi bernama Yedi Salim.

Berita yang diilansir detik.com, Yedi rela menggadaikan harga dirinya sebagai kepala keluarga demi bisa memberi makan anak istrinya. Ia mengirimkan pesan ke nomor whatsapp "Lapor Pak Kapolres Reborn" dengan bunyi "anak saya 4 orang, butuh nafkah. Istrinya hanya guru les biasa yang berpenghasilannya tak seberapa” (Detikjabar, 29 Juni 2023).

Pria 49 tahun itu saat ini berstatus sebagai pengangguran sejak pandemi COVID-19. Kondisi itu yang membuatnya tak bisa menafkahi anak dan istrinya.

Lantaran tak ada pemasukan, istrinya yang bekerja sebagai guru les SD terpaksa melakoni profesi sebagai buruh cuci. Terlebih, kontrakan yang ditinggali anak dan istrinya sudah menunggak tiga bulan.

Berita humanis tentang polisi di atas, menarik dikaitkan dengan cerita fiktif ilustratif yang sempat viral tahun 1990-an, pernah disampaikan Susno Duaji saat menjadi Kapolda Jabar, tentang seorang anak SD mengirim surat ke Tuhan.

Cerita tentang pegawai kantor pos yang mendapati surat “aneh” dalam surat tertera, ”Kepada Yth Tuhan di Tempat” tanpa disertai alamat.

Akhirnya, kepala kantor pos memutuskan untuk menyerahkan surat itu ke kantor polisi terdekat. Harapannya, polisi bisa menyelidiki alamat pengiriman surat itu.

Menerima surat itu, komandan polisi ikut pusing. Sepanjang kariernya sebagai polisi, baru kali ini ia mendapat kasus yang demikian unik.

Sang Komandan memerintahkan anak buahnya untuk membuka surat itu. Tulisan tangan surat itu demikian rapi.

Isinya, “Tuhan dengan surat ini, saya berharap kiranya Tuhan bisa mengirim kepada saya uang Rp 200.000. Orangtua saya miskin dan kemarin keduanya terkena sakit. Saya tunggu kiriman uangnya. Terima kasih Tuhan”.

Semua polisi yang berada di ruangan begitu terharu mendengar isi surat itu. Tergerak oleh surat tersebut, komandan memerintahkan anak buahnya untuk patungan mengumpulkan uang.

Karena tanggal tua, ada yang memberi Rp 2.000; ada yang Rp 3.000; paling tinggi adalah Si Komandan Rp 50.000. Uang yang terkumpul hanya Rp 175.000. Surat balasan dari “Tuhan” bersama uang Rp 175.000 itu diantarkan polisi ke sekolah.

Murid SD yang kirim surat kepada Tuhan, begitu gembira karena mendapat balasan surat dari Tuhan.

Ketika membuka sampul surat dan menghitung isi uangnya dan membuat surat berikutnya, isinya:

“Terima kasih Tuhan, saya sudah menerima surat balasan. Saya ucapkan terima kasih karena Tuhan mengabulkan permintaan saya. Hanya lain kali, jangan menitipkan surat balasan lewat polisi. Uang Rp 200.000 yang saya minta, ternyata di surat balasan hanya berisi Rp 175.000. Salam sayang untuk Tuhan."

Berita humanis lainnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, menyempatkan takziah ke rumah almarhum Iptu Rochmat Tri Marwoto.

Kunjungan itu sebagai wujud apresiasi kepada seorang Bintara Polri yang semasa hidupnya menjadi bapak asuh bagi 92 anak dhuafa dan yatim di Desa Klagen Serut, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur.

Istri almarhum Helmiyah bercerita, almarhum suaminya memang memiliki perhatian khusus pada anak-anak yatim piatu dan anak telantar.

Karena kebaikan hati, suaminya itu merawat anak-anak yatim piatu dan terlantar sampai sebanyak 92 orang.

Anak-anak asuhnya itu tidak hanya di Desa Serut, melainkan sampai ke berbagai daerah seperti Kota Madiun, Solo, hingga Ponorogo.

Selain mengandalkan dari gajinya sebagai anggota Polri, almarhum juga berkebun untuk menghidupi para anak asuhnya. Bahkan, kata Helmiyah, beberapa anak asuhnya sudah mulai beranjak dewasa.

Keteladanan Iptu Rochmat dalam menyantuni duafa menjadikan dia masuk nominee Hoegeng Award Polri.

Melihat ke belakang, citra Polri yang sempat anjlok pada dua periode survei Litbang Kompas (Oktober 2022 dan Januari 2023) tidak terlepas dari rentetan kasus yang menimpa Korps Bhayangkara.

Keterlibatan sejumlah anggota Polri dalam Tragedi Kanjuruhan, kasus Ferdy Sambo, dan kasus penyalahgunaan barang bukti narkoba yang melibatkan Inspektur Jenderal Teddy Minahasa menjadi rangkaian peristiwa yang mencoreng citra Polri.

Polri dalam upaya berbenah diri dengan mengedepankan aspek humanis itulah yang dapat dikatakan sebagai salah satu kunci keberhasilan Polri dalam memperbaiki citra di tengah masyarakat.

Pandangan publik terhadap citra Polri yang membaik kali ini tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan Polri yang aktif terjun mengawal jalannya mudik Lebaran tahun ini.

Perolehan citra Polri paling tinggi diraih pada periode April 2021 (78,7 persen), ketika banyak anggota turun ke lapangan menanggulangi dampak pandemi Covid-19 di tengah masyarakat.

Pengawalan bantuan sosial, penyediaan fasilitas umum, dan pengawasan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang tegas di sejumlah daerah berhasil memberi citra positif bagi Polri.

Keberhasilan itu juga terbukti dengan turunnya jumlah kecelakaan lalu lintas selama Lebaran 2023.

Direktur Penegakan Hukum Korps Lalu Lintas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Aan Suhanan melaporkan terjadi penurunan 19 persen kecelakaan lalu lintas dari arus mudik Lebaran sebelumnya. Adapun pada periode mudik 2023 terdata ada 1.457 kasus kecelakaan lalu lintas.

Di tataran organisasi, Polri memulai tekat berbenah dengan sikap gentlemen Kepala Polri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo yang meminta maaf atas kinerja, pelayanan, dan perilaku buruk anggota Polri yang mencoreng marwah institusi.

Polri berjanji mengusut tuntas ketiga kasus besar yang terjadi tahun lalu, yang kini satu tuntas.

Polisi amat dibutuhkan, terutama saat instabilitas, kriminalitas, dan kekerasan komunal kian merebak. Masalahnya, mengapa polisi yang dirindu juga sekaligus dibenci?

Dalam pandangan Robert Bala, “Membangun image positif bukanlah hal mudah. Ia memerlukan proses perjuangan yang melelahkan”.

Memerlukan konsistensi dan kemurnian niat yang tulus, bukan sekadar pencitraan.

Dalam pandangan Betz, sesungguhnya hanya sekitar 10 persen dari seluruh pelaksanaan tugas kepolisian yang berkaitan dengan penegakan hukum, sedangkan 90 persen lainnya digunakan oleh polisi untuk melayani masyarakat.

Berdasarkan pandangan tersebut, maka keberhasilan tugas kepolisian sesungguhnya sangat tergantung pada kemampuan polisi dalam membina hubungan yang baik dengan masyarakat, dan peduli dengan kesulitan masyarakat.

Idealnya polisi mampu menampilkan diri sebagai seorang komunikator, setidaknya memahami dasar-dasar komunikasi yang efektif, ketika berhubungan dengan masyarakat.

Dukungan yang ikhlas dari masyarakat menjadi sangat penting untuk kelancaran tugas, sesuai dengan yang diamanatkan doktrin polisi mutakhir shaking hands with the entire community, bergandengan tangan dengan seluruh komponen strategis masyarakat.

Hati masyarakat hanya bisa direngkuh bila Polisi memahami karakter masyarakat, menaruh simpati dan empati yang tinggi terhadap penderitaan masyarakat, serta betul-betul menempatkan diri sebagai pengayom dan pelayan masyarakat.

Pesan Presiden Jokowi dalam HUT Polri ke 77, Polri menjadi penegak hukum yang berkeadilan. Dirgahayu Polri!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Sejumlah Bantuan Jokowi ke Prabowo Siapkan Pemerintahan ke Depan...

Nasional
Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Amankan World Water Forum 2024 di Bali, Korlantas Kirim 1.532 Polantas Gabungan

Nasional
Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Sudirman Said Angkat Bicara soal Isu Mau Maju Cagub Independen di Pilgub Jakarta

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com