SETIDAKNYA dua pekan terakhir, nama Pesantren Al Zaytun hilir mudik di aneka pemberitaan. Itu juga bukan kabar baik, karena yang terpicu kemudian adalah polemik, bahkan kontroversi.
Dalam penelusuran arsip harian Kompas, polemik yang melibatkan nama Pesantren Al Zaytun bukan baru kali ini terjadi. Sejak berdiri, pesantren ini sudah menghadirkan sejumlah kontroversi.
Baca juga: Menko PMK: Arahan Wapres agar Menko Polhukam Ambil Langkah Terkait Kontroversi Al-Zaytun
Namun, satu hal yang kemudian perlu digarisbawahi, bukan sistem dan proses pendidikan di pesantren ini yang memicu polemik bahkan kontroversi. Meskipun, pada akhirnya proses pendidikan ini menjadi sorotan pula.
Yang menjadi polemik bahkan kontroversi dari Pesantren Al Zaytun adalah sosok Panji Gumilang. Panji Gumilang saat ini adalah pemimpin pondok pesantren.
Panji ditengarai memiliki afiliasi dengan gerakan Negara Islam Indonesia. Dia juga dituding melakukan penistaan agama.
Penelusuran arsip harian Kompas mendapati mahad Al Zaytun didirikan pada 1993. Namun, aneka pemberitaan menyebut angka tahun yang berbeda, seperti 1996 dan 1999.
Perbedaan angka tahun itu mendapat penjelasan dari laman mahad. Ternyata, 1993 adalah pendirian Al Zaytun dalam payung Yayasan Pendidikan Indonesia.
Lalu, 1996 merupakan awal pembangunan kompleks mahad. Adapun 1999 adalah peresmian operasional mahad.
Baca juga: Polri Cari Unsur Pidana Terkait Kasus di Ponpes Al Zaytun
Pada masanya, mahad Al Zaytun pernah disebut sebagai yang terbesar di Asia Tenggara. Lokasinya di atas tanah seluas lebih dari 1.200 hektare, Desa Mekarjaya, Kecamatan Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Presiden BJ Habibie adalah yang meresmikan mulai beroperasinya mahad Al Zaytun, yaitu pada Jumat (27/8/1999). Profil Al Zaytun pernah diangkat di harian Kompas edisi 16 Desember 2000.
Dalam wawancara yang direncanakan tayang untuk program Gaspol di Kompas.com dengan salah satu pendiri Al Zaytun, Imam Supriyanto, Rabu (28/6/2023), Panji disebut tidak dari awal menjadi jajaran petinggi di Al Zaytun.
Menurut Imam, nama Panji ada di jajaran pengurus pesantren barulah mulai pada 2005.
Dari banyak polemik bahkan kontroversi yang terjadi, dugaan keterkaitan Al Zaytun dengan gerakan Negara Islam Indonesia (NII) merupakan yang paling mencuat dan menggelisahkan publik.
Dalam catatan arsip Kompas, dugaan keterkaitan Al Zaytun dengan NII bukan kali ini saja mencuat. Salah satu momentum yang santer muncul di pemberitaan terjadi pada 2011.
Nama Imam pun muncul ke publik pada kurun waktu itu, seturut pengakuannya pernah menjadi Menteri Peningkatan Produksi NII Komandemen Wilayah 9 pada 1997-2007.
Baca juga: Panji Gumilang Dilaporkan Pendiri NII Crisis Center ke Bareskrim Polri