Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Bung Karno Terusir dari Istana: Hanya Bawa Bendera, Tak Ada Uang Sepeser Pun

Kompas.com - 28/06/2023, 10:39 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com- Mantan ajudan Presiden Soekarno, Sidarto Danusubroto, mengungkapkan detik-detik Bung Karno terusir dari Istana Kepresidenan.

Sidarto menuturkan, di suatu hari, Bung Karno dilarang untuk masuk ke dalam Istana oleh petugas Korps Polisi Militer (CPM).

"Saya antar Bung Karno makan sate di Tanjung Priok, lalu mau ke istana dilarang masuk oleh CPM waktu itu ya," kata Sidarto dalam program Gapsol! Kompas.com, Selasa (27/6/2023).

Sidarto menuturkan, secara de jure Bung Karno masih menjabat sebagai presiden ketika itu.

Meskipun, ia mengakui bahwa secara de facto kekuasaan sudah dipegang oleh Suharto seusai meletusnya Gerakan 30 September 1965.

Baca juga: GASPOL! Hari Ini: Soekarno Dibunuh Pelan-pelan di Wisma Yaso

Sidarto menuturkan, ketika dilarang masuk ke Istana, Bung Karno hanya meminta diambilkan bendera pusaka yang tersimpan di Istana.

"Dia hanya meminta ambil bendera pusaka, diambil dan dibawa ke Wisma Yaso. No single cents, tidak punya uang," ujar Sidarto.

Akibatnya, Sidarto sebagai ajudan pun harus pontang-panting mencari uang untuk memenuhi keperluan harian Bung Karno.

Sidarto mengakui hal itu tidak mudah, banyak orang dekat Bung Karno yang menjauh ketika diminta bantuan karena mereka takut dikait-kaitkan dengan Bung Karno.

Akhirnya, Sidarto bertemu dengan seorang kepala rumah tangga istana bernama Tugimin yang memberikan uang 10.000 dollar AS untuk Bung Karno.

Setelah mendapatkan uang, tugas Sidarto pun tidak mudah karena ia selalu digeledah setiap hendak bertemu Bung Karno di Wisma Yaso.

Oleh karena itu, ia meminta bantuan anak Bung Karno, Megawati Soekarnoputri, untuk menyelundupkan uang tersebut.

"Saya minta tolong Mega, 'Mbak Mega, kalau saya digeledah'. Jadi ditaruh di bawah roti khong guan, kaleng ada rotinya di bawahnya dikasih uang dollar," ujar Sidarto.

Baca juga: Bung Karno Hidup dari Penjara ke Penjara, Akhirnya Dipenjara Bangsanya Sendiri

Sidarto mengungkapkan pada masa Bung Karno diasingkan, tak ada keluh kesah yang terlontar dari bibir Sang Proklamator. Namun, sebagai satu-satunya orang yang setiap hari berada di sampingnya, Sidarto memahami betul Bung Karno tampak kesepian dan kehilangan orang-orang dekatnya.

Kondisi ini yang kemudian memperparah sakit ginjal yang dideritanya. Ditambah, pemerintahan saat itu mempersulit pengobatan Bung Karno. Untuk berobat saja, Bung Karno harus meminta izin Pangdam Jaya. Resep-resep obat yang diberikan dokter juga tak pernah bisa ditebus.

Perlahan namun pasti, kondisi fisik Bung Karno menurun hingga akhirnya ia wafat pada 21 Juni 1970.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Kebebasan Pers Vs RUU Penyiaran: Tantangan Demokrasi Indonesia

Nasional
Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Nasional
Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Profil Fahri Bachmid Gantikan Yusril Ihza Mahendra Jadi Ketum PBB

Nasional
Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Ibu Negara Beli Batik dan Gelang di UMKM Mitra Binaan Pertamina

Nasional
GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

GWK Jadi Lokasi Jamuan Makan Malam WWF Ke-10, Luhut: Sudah Siap Menyambut Para Tamu

Nasional
Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Hujan Kritik ke DPR dalam Sepekan karena Pembahasan 3 Aturan: RUU MK, Penyiaran, dan Kementerian

Nasional
Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Yusril Ihza Mahendra Mundur dari Ketum PBB, Digantikan Fahri Bachmid

Nasional
PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

PDI-P Dianggap Tak Solid, Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Jokowi Disebut Titipkan 4 Nama ke Kabinet Prabowo, Ada Bahlil hingga Erick Thohir

Nasional
Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com