Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Bung Karno Hidup dari Penjara ke Penjara, Akhirnya Dipenjara Bangsanya Sendiri"

Kompas.com - 28/06/2023, 09:17 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan ajudan Presiden Soekarno, Sidarto Danusubroto, mengungkapkan bahwa perjalanan hidup Bung Karno yang berakhir di penjara merupakan sebuah ironi.

Ia mengungkapkan, sepanjang hidupnya, Presiden RI pertama yang kerap disapa Bung Karno itu memang hidup dari penjara ke penjara selama masa penjajahan. Tetapi, di akhir hayatnya justru dipenjara oleh bangsanya sendiri.

"Ya sepanjang hidupnya beliau dari penjara ke penjara kan. Pada akhirnya, beliau dipenjara oleh bangsanya sendiri," kata Sidarto dalam program Gaspol! Kompas.com, Selasa (27/6/2023).

Untuk diketahui, Bung Karno ditahan di Wisma Yaso usai tidak lagi menjabat sebagai Presiden RI imbas dinamika politik yang muncul pasca-Gerakan 30 September 1965.

Baca juga: Menghidupkan Pancasila dan Ajaran Bung Karno: Dari Simbol ke Transformasi Sosial

Sidarto pun membeberkan betapa nelangsanya kehidupan Bung Karno selama menjadi tahanan di Wisma Yaso.

Ia mengungkapkan, Bung Karno ditahan di Wisma Yaso tanpa membawa uang sepeser pun. Sebagai ajudan, ia juga mesti mencari uang untuk dikirimkan kepada Bung Karno.

Anak-anak Bung Karno yang membawakan makan ke Wisma Yaso juga dipersulit dan diperlakukan dengan tidak enak oleh petugas di sana.

"Ada cerita, Guntur (Guntur Soekarnoputra, putra sulung Bung Karno) ngirim sayur lodeh, tapi diudek-udek pakai bayonet. Diperiksa kalau ada pistol atau apa enggak tahu lah, ya semua makanan diperiksa dari anak-anak," ujar Sidarto.

Baca juga: Falsafah Geostrategi Bung Karno untuk Perdamaian Dunia

Sidarto mengatakan, selama menjadi tahanan, Bung Karno memang tidak pernah mengeluh.

Namun, ia melihat bahwa kesehatan sang proklamator itu sudah tidak bugar lagi.

Hanya saja, kondisi kesehatan Bung Karno yang terus turun tidak dianggap serius oleh penguasa saat itu, bahkan bisa dibilang diabaikan.

Sidarto mengungkapkan, Bung Karno hanya diperiksakan ke dokter, tetapi tidak boleh mengonsumsi obat yang diresepkan oleh dokter.

"Ya memang dibiarkan untuk meninggal pelan-pelan, sangat tega," ujar Sidarto.

Sejarah mencatat, Bung Karno menghembuskan nafas terakhir di RSPAD Gatot Soebroto pada 21 Juni 1970, di usia 69 tahun.

Bung Karno diketahui menderita memang penyakit batu ginjal, peradangan otak, jantung, dan tekanan darah tinggi sejak lama.

Baca juga: Bung Karno, Antara Bandit dan Dewa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Polri Siapkan Skema Buka Tutup Jalan saat World Water Forum di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com