Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lempar Jumrah bagi Jemaah Haji Bisa Dibadalkan, Tak Dipungut Biaya

Kompas.com - 28/06/2023, 09:28 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, jemaah haji yang tidak kuat secara fisik untuk melontar atau melempar jumrah bisa dibadalkan (digantikan).

Hal ini mengingat kondisi di Mina, Arab Saudi, jauh lebih berat dibandingkan wukuf di Arafah. Hingga wukuf di Arafah saja, ada sekitar tujuh jemaah haji yang wafat.

Apalagi, selama di Mina, jemaah haji akan melontar Jumrah Aqabah pada 10 Zulhijjah, dilanjutkan jumrah Ula, Wustha, dan Aqabah pada hari-hari Tasyrik.

"Kita siapkan skenario agar jemaah yang mayoritas lansia ini bisa beribadah dengan nyaman tanpa harus gugur kewajiban hajinya. Sebab, di fikih banyak alternatif. Sehingga, mereka yang tidak mampu bisa dibadalkan lontar jumrahnya," kata Yaqut di Arafah, dikutip dari siaran pers Kementerian Agama (Kemenag), Rabu (28/6/2023).

Baca juga: Kemenag Imbau Jemaah Haji Perbanyak Zikir Selama Wukuf di Arafah

Yaqut mengatakan, badal lempar jumrah itu sah secara fikih dan tidak dipungut biaya. Oleh karena itu, ia meminta jemaah haji tidak perlu khawatir.

"Tidak ada pungutan apa pun atas badal lontar jumrah. Bahkan, jemaah yang wafat dibadalhajikan oleh petugas, tanpa dipungut biaya. Demikian juga, jemaah yang sakit dan tidak memungkinkan disafariwukufkan, juga dibadalhajikan, dan tidak dipungut biaya," ujarnya.

Yaqut lantas meminta Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menerapkan skema pelindungan, pelayanan, dan pembinaan dengan menyesuaikan kondisi fisik jemaah. Dengan begitu, jemaah tidak memaksakan diri apabila tidak bisa.

Ia tidak ingin, kejadian atau kesulitan yang terjadi di Arafah, terulang kembali di Mina.

"Jika di Mina tidak dipersiapkan dengan betul, kejadian yang sama akan terulang, banyak jemaah yang tumbang, termasuk lansia. Kita tidak berharap," kata Yaqut.

Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Sudah Diberangkatkan ke Arafah, Kecuali yang Disafariwukufkan

Lebih lanjut, Yaqut meminta PPIH mengidentifikasi jemaah yang harus dibadalkan.

"Saya kira kita memiliki petugas yang cukup untuk bisa membadalkan jemaah. Lempar jumrah itu satu orang bisa mewakili beberapa orang," ujarnya.

Terpisah, Konsultan Ibadah Daerah Kerja (Daker) Mekkah, Imam Khoiri menyampaikan, pihaknya sudah sepakat akan membadalkan lempar jumrah bagi jemaah safari wukuf.

Tercatat, ada lebih 200 jemaah disafariwukufkan. Mereka semuanya akan dibadalkan lempar jumrahnya, baik lempar jumrah Aqabah maupun lempar jumrah pada hari-hari Tasyrik.

"Kita sudah berembug dan sepakat, setiap konsultan dan pembimbing ibadah, serta linjam, dan petugas lainnya yang tergabung dalam tim safari wukuf akan membadalkan lontar jumrah jemaah safari wukuf," kata Yaqut.

Khusus untuk jumrah aqabah, setelah dilaksanakan, tim safari wukuf akan berkoordinasi dengan tim kesehatan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Daker Mekkah agar jemaah bisa ditahallul atau dipotong rambutnya.

"Kita sudah berbagi, rata-rata satu orang akan membadalkan lontar jumrah dari delapan jemaah," ujar Yaqut.

Baca juga: PKS Benarkan Anies dan Ganjar Bertemu Ketika Ibadah Haji: Foto Saat Makan Siang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Megawati hingga Puan Bakal Pidato Politik di Hari Pertama Rakernas PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com