Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Nasihat Orangtua Buat Mantan Pengajar Al Zaytun Bertobat...

Kompas.com - 26/06/2023, 17:37 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

Panji Gumilang lantas menjadi pemimpin ponpes itu. Nama Imam juga tercatat sebagai badan pendiri dan anggota dewan pembina yayasan, serta staf pengajar di Al Zaytun.

Setelah Al Zaytun berdiri, menurut Imam, anggota NII di daerah diberi otonomi.

Baca juga: Bantah Jadi Beking Al Zaytun, Moeldoko: Emang Preman?

Meski lahan yang dimiliki sudah sekitar 1.200 hektar, lanjut Imam, sampai sekarang Al Zaytun masih terus membeli lahan milik warga. Uang pembelian lahan itu, antara lain dari iuran pengikut NII.

Menurut Imam, sebenarnya warga di sekitar itu menaruh curiga pondok pesantren Al Zaytun terus berkembang dari sisi luas lahan dan bangunannya.

"Tetapi banyak yang diam karena takut," ujar Imam.

Dia mengatakan, tidak semua santri dan pengurus di Al Zaytun terlibat di dalam NII.

Di sisi lain, Imam juga tidak memahami mengapa polemik gerakan NII berlarut-larut dan seakan pemerintah sulit mengambil tindakan.

Baca juga: Moeldoko Akui Dua Kali ke Ponpes Al Zaytun, Diundang Beri Ceramah Kebangsaan

Akan tetapi, lambat laun Imam mulai merasa janggal dengan NII. Salah satu penyebabnya adalah kewajiban menyetor sejumlah uang kepada pengurus yang nilainya terus bertambah.

Puncaknya pada 2007, Imam memutuskan keluar dari NII. Penyebabnya adalah kedua orangtuanya yang merupakan anggota NII justru berbalik arah.

"Sebab, orangtua yang awalnya anggota NII dan saat itu sakit lambung, tiba-tiba menasihati bahwa NII sudah tidak benar. Nasihat itu amat membekas karena orangtua hampir tidak pernah memberi saya nasihat," ucap Imam.

Imam lantas baru muncul ke hadapan publik pada 2011 setelah diundang oleh media massa.

Menurut Imam, dia hanya ingin berbagi pengetahuan tentang NII dan mencoba memberi pemahaman kepada orang-orang yang terlanjur mengikuti gerakan itu supaya segera keluar, dan mengingat kekhawatiran orangtua mereka.

Baca juga: Polemik Al Zaytun Ditangani Pemerintah Pusat, Ridwan Kamil: Tugas Tim Investigasi Selesai

Penyebabnya adalah orang-orang yang menjadi pengikut NII kerap berselisih paham dengan orangtua mereka, dan bahkan rela mencuri demi memenuhi kewajiban setoran.

"Saya bicara karena ingat kegelisahan dan kekecewaan orangtua yang anaknya ikut NII," ujar Imam.

Sekilas tentang NII

NII adalah gerakan yang didirikan oleh Sekarmadji Maridjan Kartosuwiryo di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 7 Agustus 1949.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com