Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genggaman Tangan Ganjar dan Puan, Babak Baru Akhiri Konflik Perebutan Capres

Kompas.com - 26/06/2023, 09:39 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

Kemudian, Ganjar mendatangi Puan dan keduanya berpegangan tangan bersama di depan 70.000 kader PDI-P.

Berangkat Haji

Sehari setelah acara puncak Bulan Bung Karno, pada Minggu (25/6/2023), Ganjar dan Puan berangkat ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji.

"Hari ini Pak Ganjar Pranowo berangkat melaksanakan ibadah haji. Selain itu, Mbak Puan sekeluarga juga menunaikan ibadah haji," kata Ketua DPP PDI-P Said Abdullah, Minggu.

Said mengungkapkan, Ganjar dan Puan memohon doa agar perjalanan hajinya mabrur dan dosa-dosanya diampuni.

"Dari ibadah haji ini, Pak Ganjar dan Mbak Puan sekeluarga ingin memperkuat ruh spiritual, sebagai jangkar penting bagi setiap hamba agar jiwanya senantiasa ingat Yang Maha Kuasa," kata Said.

Bekas Pesaing

Bila melakukan flashback ke belakang, Ganjar dan Puan sempat digadang-gadang menjadi kader PDI-P yang memperebutkan tiket pencalonan presiden dari partai berlambang banteng itu.

Di satu sisi, Ganjar merupakan sosok dengan elektabilitas tinggi, sedangkan Puan dianggap sebagai penerus trah Bung Karno.

Persaingan ini sempat membuat internal PDI-P seolah terbelah. Kader pendukung Ganjar, misalnya, pernah disebut 'celeng' oleh Ketua DPP PDI-P Bambang Wuryanto karena dianggap menyimpang dari barisan partai.

Baca juga: Melihat Patung Banteng Celeng di Dekat Rumah Ketua PDI-P Solo

Di lain kesempatan, Ganjar pernah tidak diundang dalam acara konsolidasi PDI-P Jawa Tengah yang dihadiri Puan serta bupati dan wali kota se-Jawa Tengah yang berasal dari PDI-P. Padahal, Ganjar merupakan gubernur Jawa Tengah.

Bambang ketika itu menyatakan Ganjar tidak diundang karena terlalu berambisi sebagai calon presiden.

Namun pada akhirnya, Megawati memutuskan Ganjar sebagai petugas partai yang berlaga sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Sementara, Puan ditugaskan untuk memimpin pemenangan PDI-P di pemilihan legislatif dan pilpres. Artinya, Puan ditugaskan untuk memenangkan Ganjar.

Kini, tinggal waktu yang menentukan, apakah Puan dapat mengulangi keberhasilannya memenangkan Ganjar sepeti 10 tahun lalu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Korban Dugaan Asusila Sempat Konfrontasi Ketua KPU saat Sidang DKPP

Nasional
Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Covid-19 di Singapura Naik, Imunitas Warga RI Diyakini Kuat

Nasional
WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

WWF 2024 Jadi Komitmen dan Aksi Nyata Pertamina Kelola Keberlangsungan Air

Nasional
Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Menhub Targetkan Bandara VVIP IKN Beroperasi 1 Agustus 2024

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Sempat Ditangani Psikolog saat Sidang

Nasional
Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Polri: Kepolisian Thailand Akan Proses TPPU Istri Fredy Pratama

Nasional
Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri dan Kepolisian Thailand Sepakat Buru Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Lewat Ajudannya, SYL Minta Anak Buahnya di Kementan Sediakan Mobil Negara Dipakai Cucunya

Nasional
KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com