Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genggaman Tangan Ganjar dan Puan, Babak Baru Akhiri Konflik Perebutan Capres

Kompas.com - 26/06/2023, 09:39 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani terus menunjukkan keakrabannya dengan bakal calon presiden dari PDI-P Ganjar Pranowo dalam beberapa waktu terakhir.

Ketika berbicara di ajang puncak peringatan Bulan Bung Karno pada Sabtu (24/6/2023) lalu, misalnya, Puan menyapa Ganjar sebagai seseorang yang "paling istimewa".

"The last but not least, yang terakhir tapi paling istimewa buat saya, paling tidak buat Mbak Puan, calon presiden dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo!" kata Puan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Sabtu siang lalu.

Ucapan Puan ini lantas disambut riuh oleh kader-kader PDI-P yang memenuhi SUGBK.

Baca juga: Puan: Satukan Tekad, Kader Banteng Menangkan Ganjar

Dalam pidatonya, Puan mengajak semua kader untuk memenangkan PDI-P dan Ganjar pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

"Hari ini, kita meneguhkan hati, bekerja keras dengan api semangat yang tak pernah padam, menangkan PDI Perjuangan dan calon presiden PDI Perjuangan Ganjar Pranowo," kata Puan.

Dia pun mengajak semua kader untuk menjaga soliditas, meningkatkan militansi, menjalankan disiplin partai, serta bergerak di bawah komando Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Ketua DPR ini menyebutkan, PDI-P pun telah melahirkan seorang pemimpin yang dicintai rakyat dan disegani dunia, yakni Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Ketika Ganjar Berterima Kasih dan Berpegangan Tangan dengan Puan...

Oleh karena itu, dia menegaskan bahwa penerus Jokowi hendaklah berasal dari PDI Perjuangan.

"Kita ingin suksesi kepemimpinan nasional berjalan dengan lancar, estafet pembangunan yang dapat diteruskan oleh presiden dan wakil presiden baru dari PDI Perjuangan," ujar Puan.

Ulangi Kemenangan

Di tengah pidatonya, Puan sempat mempersilakan Ganjar untuk berbicara dan menyapa seluruh kader PDI-P.

Dalam kesempatan itu, Ganjar mengucap terima kasih kepada Puan yang telah ikut memenangkannya pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah tahun 2013 lalu.

“Mbak Puan, saya menyampaikan terima kasih, 2013 lalu, Pemilihan Gubernur Jawa Tengah, PDI-P dan Ganjar Pranowo memenangkan itu dan itu dibawah pimpinan Mbak Puan,” ujar Ganjar.

Baca juga: Dicurhati Warga Jati Padang Soal Banjir, Ganjar Akan Bicara dengan Pemprov DKI

Dia lalu berharap agar kerja sama dengan Puan dapat berlanjut untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Insya Allah, kita akan mengulang, kita kembali di 2024, insya Allah, mohon doanya. Merdeka!" ucap Ganjar.

Kemudian, Ganjar mendatangi Puan dan keduanya berpegangan tangan bersama di depan 70.000 kader PDI-P.

Berangkat Haji

Sehari setelah acara puncak Bulan Bung Karno, pada Minggu (25/6/2023), Ganjar dan Puan berangkat ke Arab Saudi untuk menjalankan ibadah haji.

"Hari ini Pak Ganjar Pranowo berangkat melaksanakan ibadah haji. Selain itu, Mbak Puan sekeluarga juga menunaikan ibadah haji," kata Ketua DPP PDI-P Said Abdullah, Minggu.

Said mengungkapkan, Ganjar dan Puan memohon doa agar perjalanan hajinya mabrur dan dosa-dosanya diampuni.

"Dari ibadah haji ini, Pak Ganjar dan Mbak Puan sekeluarga ingin memperkuat ruh spiritual, sebagai jangkar penting bagi setiap hamba agar jiwanya senantiasa ingat Yang Maha Kuasa," kata Said.

Bekas Pesaing

Bila melakukan flashback ke belakang, Ganjar dan Puan sempat digadang-gadang menjadi kader PDI-P yang memperebutkan tiket pencalonan presiden dari partai berlambang banteng itu.

Di satu sisi, Ganjar merupakan sosok dengan elektabilitas tinggi, sedangkan Puan dianggap sebagai penerus trah Bung Karno.

Persaingan ini sempat membuat internal PDI-P seolah terbelah. Kader pendukung Ganjar, misalnya, pernah disebut 'celeng' oleh Ketua DPP PDI-P Bambang Wuryanto karena dianggap menyimpang dari barisan partai.

Baca juga: Melihat Patung Banteng Celeng di Dekat Rumah Ketua PDI-P Solo

Di lain kesempatan, Ganjar pernah tidak diundang dalam acara konsolidasi PDI-P Jawa Tengah yang dihadiri Puan serta bupati dan wali kota se-Jawa Tengah yang berasal dari PDI-P. Padahal, Ganjar merupakan gubernur Jawa Tengah.

Bambang ketika itu menyatakan Ganjar tidak diundang karena terlalu berambisi sebagai calon presiden.

Namun pada akhirnya, Megawati memutuskan Ganjar sebagai petugas partai yang berlaga sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 mendatang.

Sementara, Puan ditugaskan untuk memimpin pemenangan PDI-P di pemilihan legislatif dan pilpres. Artinya, Puan ditugaskan untuk memenangkan Ganjar.

Kini, tinggal waktu yang menentukan, apakah Puan dapat mengulangi keberhasilannya memenangkan Ganjar sepeti 10 tahun lalu?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Nasional
PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

Nasional
Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Solusi Wapres Atasi Kuliah Mahal: Ditanggung Pemerintah, Mahasiswa dan Kampus

Nasional
Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Ketua KPU Bantah Dugaan Asusila dengan Anggota PPLN

Nasional
Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Soal Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, Sekjen PDI-P: DPP Dengarkan Harapan Rakyat

Nasional
DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

DPR Pastikan Hasil Pertemuan Parlemen di WWF Ke-10 Akan Disampaikan ke IPU

Nasional
Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Komisi II Pertimbangkan Bentuk Panja untuk Evaluasi Gaya Hidup dan Dugaan Asusila di KPU

Nasional
Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Djoko Susilo PK Lagi, Ketua KPK Singgung Kepastian Hukum

Nasional
KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

KPK Geledah Kantor PT Telkom dan 6 Rumah, Amankan Dokumen dan Alat Elektronik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com