Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Pranowo Bertemu TGB di NTB, Hary Tanoe: Wajar kalau Ditemani...

Kompas.com - 21/06/2023, 18:38 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo menyebut, pertemuan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Ketua Harian Nasional Partai Perindo TGB Muhammad Zainul Majdi di Nusa Tenggara Barat (NTB) merupakan hal biasa. 

Hary menilai wajar TGB mendampinginya bertemu Ganjar karena ia merupakan warga asli NTB yang mampu membantu Ganjar melakukan sosialisasi sebagai calon presiden (capres).

"Kalau NTB kan daerahnya Pak TGB ya, wajar kalau menemani, Pak TGB mendampingi di NTB, supaya Pak Ganjar bisa lebih mudah menyosialisasikan dirinya ya karena Beliau kan capres yang kita usung," kata Hary di DPP Partai Perindo, Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Baca juga: Soal Perindo Usul TGB Jadi Cawapres Ganjar, Djarot PDI-P: Nama Kandidat Masih Dikaji

Lebih lanjut, Hary belum mau banyak bicara soal calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusulkannya ke PDI-P untuk mendampingi Ganjar.

Dia mengatakan, fokus Perindo saat ini membantu melakukan sosialisasi terhadap Ganjar sebagai capres.

"Cawapres masih lama, sekarang ini Pak Ganjar harus diperkenalkan secara komprehensif ke seluruh masyarakat Indonesia," kata dia.

Perindo memberikan dukungan terhadap Ganjar Pranowo sebagai capres.

Adapun bakal calon presiden yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Ganjar Pranowo itu mendatangi NTB untuk melakukan Safari politik di Lombok, pada Minggu (18/6/2023) lalu.

Selama kunjungan di sana, Ganjar didampingi bahkan disupiri oleh TGB. Keduanya juga terpantau sempat bermain peresehan, seni tradisional suku Sasak Lombok yang merupakan pertarungan antara dua laki laki menggunakan tongkat rotan dan perisai.

Baca juga: PPP Tak Keberatan Perindo Usulkan TGB Jadi Cawapres Ganjar, tapi..

Dalam pidatonya, TGB mengatakan, kedatangan Ganjar dengan disambut peresehan memiliki arti khusus.

"Peresehan perlambang bahwa kami di NTB masyarakat Sasak itu memiliki sifat yang disebut dengan jati. Jati itu apa adanya, jati ya begitu. Bahasanya betetu-tetuan, bener-bener. Jadi kalau hari ini di Kantor PD-P, di Kantor PPP dan di Kantor Perindo, Mas Ganjar mendengar ada komitmen maka komitmen itu Insya Allah akan terwujud dalam kerja-kerja politik untuk kemenangan Mas Ganjar," kata TGB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com