JAKARTA, KOMPAS.com - Hari ini, 21 Juni 2023, Presiden Joko Widodo merayakan hari lahirnya. Orang nomor satu di Indonesia itu genap berusia 62 tahun.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, tak ada perayaan khusus memperingati hari lahir Jokowi. Presiden tetap bekerja dan berkegiatan seperti biasanya.
Jokowi biasanya hanya mengunggah foto di media sosial sembari mengucapkan terima kasih ke seluruh pihak yang telah memberinya ucapan selamat, seperti halnya hari ini.
Baca juga: Presiden Jokowi Berulang Tahun Ke-62
"Terima kasih yang tak terhingga untuk ucapan selamat, harapan, dan doa-doa dari saudara-saudaraku. Syukur kehadirat Allah SWT atas karunia kesehatan dan keselamatan untuk kita semua," tulis Jokowi di akun Instagram resminya, @jokowi, Rabu (21/6/2023).
"Tahun-tahun yang kita jalani akan lebih berarti apabila diisi dengan menjalankan amanah untuk bersama-sama membawa kemajuan bagi negeri yang kita cintai ini," tambah kepala negara.
Pada ulang tahun yang ke-62 hari ini, Jokowi juga tetap menjalankan agenda sebagai presiden, blusukan di Pasar Parungpung, Gunung Sindur, Kabupaten Bogor. Ia berkeliling di pasar sekitar 15 menit untuk mengecek harga-harga bahan pokok, sekaligus membagikan bantuan langsung tunai (BLT) buat para pedagang.
Baca juga: 62 Tahun Jokowi, dari Blusukan ke Gorong-gorong sampai ke Diplomasi Meja Makan
Namun, ada yang spesial pada ulang tahun kali ini. Bukan, presiden bukan merayakan hari jadinya. Melainkan, pada hari ulang tahunnya, Jokowi mengumumkan pencabutan status pandemi Covid-19 di Indonesia dan perubahan status menjadi endemi.
Pencabutan status pandemi ini bukan tiba-tiba. Jokowi telah mengumumkan rencana tersebut sejak pertengahan Juni.
Status pandemi resmi dicabut setelah lebih dari tiga tahun pandemi virus corona melanda Tanah Air. Selama itu pula, Indonesia mencatat hampir 7 juta kasus Covid-19.
Data teranyar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menunjukkan, hingga Selasa (20/6/2023), ada 6.811.330 kasus Covid-19 di Indonesia. Jumlah tersebut dicatat dari kasus Covid-19 pertama yakni 2 Maret 2020.
Sementara, dalam kurun waktu tersebut, ada 161.848 orang yang meninggal akibat Covid-19. Pada saat bersamaan, 6.640.0002 orang sembuh dari paparan virus corona.
“Setelah tiga tahun lebih kita berjuang bersama menghadapi pandemi Covid-19, sejak hari ini, Rabu 21 Juni 2023, pemerintah memutuskan untuk mencabut status pandemi dan kita mulai memasuki masa endemi,” kata Jokowi dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.
Sedikitnya, ada tiga hal yang menjadi pertimbangan pemerintah mencabut status pandemi Covid-19 dan mengubahnya menjadi endemi. Pertama, angka konfirmasi kasus harian Covid-19 yang menekati nol.
Baca juga: Jokowi: Pemerintah Cabut Status Pandemi Covid-19 mulai 21 Juni 2023, Kita Masuk Masa Endemi
Alasan kedua, 99 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap virus corona. Besaran ini didapat dari hasil sero survei.
“WHO juga telah mencabut status public health emergency of international concern (status darurat kesehatan global),” ujar Jokowi.
Kendati demikian, Jokowi mewanti-wanti masyarakat untuk tetap berhati-hati. Presiden juga berpesan kepada seluruh pihak agar terus menjalankan perilaku hidup sehat dan bersih.
“Tentunya, dengan keputusan ini pemerintah berharap perekonomian nasional akan bergerak semakin baik dan meningkatkan kualitas kehidupan sosial ekonomi masyarakat,” tutur kepala negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.