Di sisi lain, pertimbangan Jepang melepas mesin F-15J tak lama setelah Indonesia meneken kontrak pembelian jet tempur Mirage 2000-5 bekas Qatar Air Force dan radar jarak jauh Ground Master 400 Alpha (GM400a) produksi perusahaan Perancis, Thales.
Dalam kesepakatan dengan Qatar, Indonesia membeli 12 Mirage bekas senilai 733.000.000 euro atau Rp 11,8 triliun lebih. Sebanyak 12 unit Mirage yang dibeli Indonesia terdiri atas sembilan unit bertempat duduk tunggal dan tiga unit bertempat duduk ganda.
Baca juga: Prabowo Sebut Mirage Bekas Qatar Masih Bisa Beroperasi 15-20 Tahun Lagi
Pengadaan ini juga telah mencakup 14 unit engine and T-cell, technical publications, GSE, spare, test benches, A/C delivery, FF & insurance, dukungan servis selama tiga tahun, pelatihan pilot, teknisi, dan infrastrukur, serta persenjataan.
Terkait radar GM400a, total pesanan Indonesia sebanyak 13 unit. Kesepakatan pengadaan pengawas pertahanan udara ini sudah termasuk klausul transfer of technologi (ToT) yang akan memberikan keuntungan bagi Indonesia.
GM400a merupakan radar jarak jauh canggih hasil pengembangan terbaru dari versi sebelumnya, yakni GM400. Sebagai generasi terbaru, GM400a mempunyai keunggulan lima kali lebih canggih dari pendahulunya.
Baca juga: Mengintip Kecanggihan Radar GM400a Pesanan Indonesia, Mampu Deteksi Target Sejauh 515 Km
Dikutip dari laman thalesgroup.com, radar GM400a memiliki kinerja yang cukup luas dalam mengawasi pertahanan udara nasional.
Radar ini mampu mengawasi setiap gerak-gerik yang berada di area wilayah pertahanan udara hingga sejauh 515 kilomter.
Dibanding GM400, daya jangkau GM400a lebih besar sekitar 10 persen. Selain itu, GM400a juga mampu mendeteksi sasaran pada ketinggian maksimal 100.000 kaki dengan sudut ketinggian mencapai 40 derajat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.