Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertemuan Puan-AHY Dinilai Belum Bisa Jembatani Penyelesaian Konflik Demokrat-PDIP

Kompas.com - 20/06/2023, 13:11 WIB
Singgih Wiryono,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Noory Okthariza menilai, konflik antara PDI Perjuangan dan Partai Demokrat tak bisa reda begitu saja.

Sekalipun, sudah terjadi pertemuan antar dua elite parpol, yakni Puan Maharani dan Agus Harimurti Yudhoyono, yang notabene merupakan anak dari masing-masing petinggi parpol tersebut.

Sebab, menurut Noory, konflik antara Megawati Soekarnoputri dengan Susilo Bambang Yudhoyono sudah terjadi cukup lama.

Baca juga: Pertemuan Puan-AHY Dinilai Jadi Manuver Demokrat Tekan Anies

"Jadi sulit saya rasa dijembatani oleh kedua putra dan putri mereka ini," ujar Noory saat dihubungi Kompas.com, Selasa (20/6/2023).

Pertemuan Puan-AHY, menurut Noory, sebagai bentuk komunikasi politik yang baik, tapi tidak bisa langsung memberikan kabar baik dari kedua partai.

Jembatan kerja sama kedua partai mungkin saja bisa tercapai ketika Megawati dan SBY sendiri yang membangun jembatan tersebut.

"Karena kita tau kan sejarah panjang katakanlah konflik dingin antara Demokrat dan PDIP itu jelas, sulit untuk dijembatani apalagi dua figur utama di PDIP dan Demokrat itu belum ada tanda-tanda akan katakanlah berdamai, Bu Mega dan Pak SBY," tutur Noory.

Baca juga: Pertemuan Puan-AHY Dinilai Jadi Strategi Komunikasi Politik PDI-P dan Demokrat

Sebelumnya, Puan dan AHY menggelar pertemuan di Gelora Bung Karno, Jakarta pada Minggu (18/6/2023).

Pertemuan tersebut digelar beberapa hari setelah Puan menyebut AHY menjadi salah satu dari 10 nama yang masuk radar cawapres pendamping Ganjar Pranowo.

Pertemuan tersebut berlangsung kurang lebih selama 1 jam, keduanya terlihat akrab dan sempat menyebut sebagai pertemuan kakak dan adik.

"Syukur alhamdulillah, tadi pertemuannya itu kurang lebih satu jam lebih ya. Saya banyak sekali yang bisa diomongin, bisa seperti kakak-adik. Tadi Mas AHY bilang, 'Mbak, boleh ya saya menganggap Mbak sebagai kakak?'" ujar Puan dalam jumpa pers di GBK.

Baca juga: Tanggapan Gibran Soal Pertemuan Puan Maharani dan AHY

"Ya, iya dong," kata Puan menirukan jawabannya kepada AHY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Ogah Jawab Wartawan Soal Kasus TPPU, Windy Idol: Nyanyi Saja Boleh Enggak?

Nasional
Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Prabowo Janji Rekam Jejak di Militer Tak Jadi Hambatan saat Memerintah

Nasional
Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Laksma TNI Effendy Maruapey Dilantik Jadi Direktur Penindakan Jampidmil Kejagung

Nasional
Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Prabowo Klaim Bakal Tepati Janji Kampanye dan Tak Risau Dikritik

Nasional
Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Pengacara Gus Muhdlor Sebut Akan Kembali Ajukan Gugatan Praperadilan Usai Mencabut

Nasional
Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Prabowo Akui Demokrasi Indonesia Melelahkan tetapi Diinginkan Rakyat

Nasional
Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Tanggapi Wacana Penambahan Kementerian, PDI-P: Setiap Presiden Punya Kebijakan Sendiri

Nasional
BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

BNPB: Total 43 Orang Meninggal akibat Banjir di Sumatera Barat

Nasional
Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Megawati Kunjungi Pameran Butet, Patung Pria Kurus Hidung Panjang Jadi Perhatian

Nasional
PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

PDI-P Bentuk Komisi Bahas Posisi Partai terhadap Pemerintahan Prabowo

Nasional
Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Pengacara Tuding Jaksa KPK Tak Berwenang Tuntut Hakim Agung Gazalba Saleh

Nasional
Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Sekjen PDI-P: Bung Karno Tidak Hanya Milik Rakyat Indonesia, tapi Bangsa Dunia

Nasional
Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Pejabat Kementan Mengaku Terpaksa “Rogoh Kocek” Pribadi untuk Renovasi Kamar Anak SYL

Nasional
Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Sebut Ada 8 Nama untuk Pilkada Jakarta, Sekjen PDI-P: Sudah di Kantongnya Megawati

Nasional
Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Gus Muhdlor Cabut Gugatan Praperadilan untuk Revisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com