Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Tak Persoalkan Pertemuan Puan-AHY, Malah Usul Megawati dan SBY Silaturahmi

Kompas.com - 19/06/2023, 18:16 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Partai Nasdem Effendi Choirie mengaku, partainya tak mempersoalkan pertemuan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani dengan Ketua Umum Partai Nasdem Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Malahan, Effendi bilang, ada baiknya keakraban itu dilanjutkan dengan pertemuan antara Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Pertemuan itu kita beri apresiasi. Itu bagus, silaturahmi itu bagus, itu tradisi kita yang baik,” kata Effendi dalam tayangan Kompas Petang Kompas TV, Senin (19/6/2023).

“Lebih bagus lagi dilanjutkan Pak SBY dengan Ibu Mega, dua negarawan ini harus tampil bareng, komunikasi bareng, jangan sampai ada slek-slek (cekcok),” tuturnya.

Baca juga: Usai Pertemuan AHY-Puan, SBY Cerita soal Mimpi Naik Kereta Api Bareng Jokowi dan Megawati

Menurut Effendi, jika terwujud, pertemuan Mega dan SBY bisa menjadi contoh yang baik di kancah politik, apalagi buat PDI-P dan Demokrat yang selama ini dianggap berkonflik.

“Ini akan menjadi contoh yang baik. Sudah dimulai dari putra-putrinya, dilanjutkan oleh ayah dan ibunya, lanjutkan itu,” tuturnya.

Effendi pun mengaku tak khawatir pertemuan itu bakal mengganggu Koalisi Perubahan untuk Persatuan, koalisi yang dibentuk Nasdem bersama Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) Pemilu 2024.

Dia bilang, Koalisi Perubahan untuk Persatuan solid memegang janji untuk mengantarkan Anies ke panggung pemilu presiden.

“Solid sekali. Kami yakin semua yang tergabung dalam Koalisi Perubahan ini memiliki ketakwaan, keimanan yang kuat dan komitmen yang kuat untuk memenuhi janji yang sudah kita sepakati untuk perubahan Indonesia. Jadi sedikit pun, secuil pun tidak ada kekhawatiran,” ujarnya.

Ketua Bappilu Partai Nasdem, Effendi Choirie memberikan pernyataan kepada pers usai membuka Konsolidasi Pemenangan Caleg Partai Nasdem Jatim Dapil Tujuh pada Pileg 2019 di Ponorogo, Minggu (7/10/2018) siang. KOMPAS.com/Muhlis Al Alawi Ketua Bappilu Partai Nasdem, Effendi Choirie memberikan pernyataan kepada pers usai membuka Konsolidasi Pemenangan Caleg Partai Nasdem Jatim Dapil Tujuh pada Pileg 2019 di Ponorogo, Minggu (7/10/2018) siang.

Atas pertemuan itu, Effendi mengakui bahwa AHY punya daya tarik besar di klasemen calon wakil presiden (cawapres). Memang, kata Effendi, AHY punya modal besar sebagai anak muda yang pintar, berdarah biru, dan kini memimpin partai politik.

Namun demikian, belum dapat dipastikan apakah putra sulung SBY itu bakal dipilih menjadi cawapres pendamping Anies. Sebab, lanjut Effendi, sosok calon RI-2 yang diusung Koalisi Perubahan diserahkan sepenuhnya ke Anies sebagai bakal capres.

“Urusan-urusan berikutnya, cawapres siapa, itu sudah kita serahkan kepada calon presiden. Calon presiden nantinya memilih siapa, apakah Mas AHY, apakah dari NU, Yenny Wahid atau Khofifah (Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur), atau siapa, itu terserah, dan kita sudah sepakat itu. Semuanya punya nilai tawar,” tutur Effendi.

Sebagaimana diketahui, pertemuan Puan dengan AHY berlangsung di Hutan Kota Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (18/6/2023) pagi.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih satu jam itu, keduanya banyak membahas persoalan bangsa dan pemilu damai.

"Tentu ini akan menjadi lebih penting dalam membangun bangsa dan negara. Kami berharap bahwa pemilu ke depan ini adalah pemilu damai, pemilu yang gembira, pemilu yang bisa membuktikan bahwa pesta demokrasi rakyat itu adalah pestanya seluruh rakyat Indonesia," kata Puan.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com