Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Saidiman Ahmad
Peneliti Politik dan Kebijakan Publik

Peneliti Politik dan Kebijakan Publik Saiful Mujani Research and Consulting; Alumnus Crawford School of Public Policy, Australian National University.

Faktor Penentu Cawapres

Kompas.com - 20/06/2023, 06:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Namun demikian, keempat nama ini, di samping tokoh-tokoh populer lain, sebenarnya memiliki kekuatan elektabilitas yang relatif seimbang.

Yang berbeda di antara empat nama ini adalah Airlangga Hartarto karena dia sekaligus adalah ketua partai tiga besar di Indonesia, yakni Golkar.

Airlangga bukan hanya memiliki nilai popularitas personal, tapi juga memiliki mesin partai yang berbasis di wilayah-wilayah yang sejauh ini bukan basis massa utama Ganjar maupun PDIP.

Karena itu, koalisi PDIP-Golkar atau Ganjar-Airlangga menjadi cukup masuk akal dilihat dari aspek latar belakang basis massa kedua kubu politik ini.

Kualitas personal

Selain elektabilitas personal dan latar belakang sosiologis, aspek kualitas atau karakter personal mungkin juga bisa menjadi pertimbangan.

Survei SMRC (November 2022) menunjukkan dua kualitas personal terpenting untuk seorang tokoh politik di mata publik adalah kedekatan dengan rakyat dan integritas.

Survei ini menunjukkan bahwa umumnya tokoh-tokoh partai dipersepsi dekat dengan rakyat, tapi kurang bersih atau kurang bersih dari korupsi.

Dengan demikian, munculnya tokoh dengan kualitas personal yang bersih atau dipersepsi memiliki integritas tinggi berpeluang menambah bobot para bakal calon presiden yang ada saat ini.

Nama seperti Mahfud MD atau Sri Mulyani menjadi relevan untuk juga dipertimbangkan.

Kekuatan partai politik

Aspek keempat yang patut diperhitungkan tentu saja adalah partai politik. Pada Koalisi Perubahan, misalnya, ada sejumlah nama yang mencuat untuk menjadi pendamping Anies.

PKS mengajukan tokohnya seperti Ahmad Heryawan. Nasdem menyebut sejumlah nama seperti Andika Perkasa atau Khofifah Indar Parawansah, dan Demokrat mengajukan ketua umumnya, Agus Harimurti-Yudhoyono (AHY).

Di antara tokoh-tokoh ini, ada dua yang cukup menonjol dari sisi popularitas dan elektabilitas: Khofifah dan AHY.

Dalam studi eksperimental yang dilakukan SMRC (Maret 2023), ditemukan bahwa dalam simulasi dua nama, Khofifah dan AHY jika mendampingi Anies melawan Ganjar bisa menaikkan suara Anies dalam head to head malawan Ganjar.

Namun demikian, AHY memiliki modal politik yang lebih besar karena dia adalah ketua umum Partai Demokrat.

Jika AHY tidak dicalonkan sebagai pendamping Anies, misalnya, terbuka kemungkinan bagi partai ini untuk mencabut dukungan.

Jika itu terjadi, maka syarat formal dukungan partai bagi Anies untuk maju dalam pemilihan presiden tidak akan mencukupi.

Di luar dari pertimbangan elektabilitas, basis sosiologis, kualitas personal, dan kekuatan partai politik, tentu faktor-faktor lain juga perlu dihitung, misalnya kedekatan psikologis antar-elite, ideologi partai, dan kekuatan logistis calon.

Akan sulit mencari faktor tunggal dalam penentuan Cawapres pada masing-masing poros koalisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

554 Kloter Jemaah Haji Reguler Sudah Kantongi Visa, Siap Berangkat Mulai 12 Mei

Nasional
Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com