Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Akan Berusaha Maksimal Jadikan Sandiaga Cawapres Ganjar

Kompas.com - 19/06/2023, 18:54 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Amir Uskara mengatakan, PPP akan berusaha maksimal untuk menjadikan kader baru mereka, Sandiaga Uno, sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi bakal capres PDI-P Ganjar Pranowo. Maka dari itu, Amir meminta kepada Sandi untuk optimistis bisa menjadi cawapres Ganjar.

"Harus optimis lah, masa sih pesimis. Kita sih akan berusaha secara maksimal. Sekali lagi, namanya kerja sama kan pasti harus diputuskan bersama. Tentu kita juga akan maksimal untuk mendorong," ujar Amir saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/6/2023).

Baca juga: PPP Dinilai bak Kejatuhan Durian Runtuh Usai Sandi Resmi Bergabung

Walau begitu, Amir menyebut bukan berarti PPP memaksakan Sandi harus menjadi cawapres Ganjar. Yang pasti, PPP saat ini dalam posisi sudah menjalin kerja sama dengan PDI-P. Dia menyebut PPP sudah terikat dengan PDI-P.

"Persoalan kita akan mendorong kemudian diterima, alhamdulillah. Nanti kalau misalnya ternyata yang kita dorong masih ada pertimbangan lagi, kita akan lihat lagi, kita akan diskusikan lagi," tuturnya.

Amir menjelaskan, Plt Ketua Umum PPP Mardiono dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri pasti akan melakukan pertemuan lanjutan terkait pembahasan cawapres Ganjar.

Apalagi, kata dia, Rapimnas PPP sudah menyatakan akan mendorong Sandiaga Uno sebagai cawapres Ganjar.

"Tentu yang menjadi pengambil keputusan kan tetap Bu Mega," imbuh Amir.

Sebelumnya, PPP resmi menunjuk Sandiaga Uno untuk menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo.

“Mengusulkan Bapak Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024,” ujar Sekjen PPP Arwani Thomafi dalam Rapimnas PPP.

Baca juga: PPP Sodorkan Sandiaga buat Dampingi Ganjar, Masuk Kriteria PDI-P?

Ia mengungkapkan, dalam proses pengambilan keputusan para DPW sempat mengusulkan Mardiono juga maju sebagai bacawapres.

Namun, usulan itu ditolak oleh Mardiono yang ingin fokus memenangkan PPP pada kontestasi elektoral mendatang.

“Oleh karena itu beliau fokus sebagai panglima tertinggi memenangkan PPP dalam Pemilu 2024 nanti,” sebut dia.

Terakhir, Arwani menuturkan, forum tersebut mendorong Mardiono untuk bernegosiasi dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

“Mengamanatkan Plt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono memperjuangkan Bapak Sandiaga Uno menjadi cawapres kepada Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri untuk mendampingi Ganjar Pranowo sebagai capres 2024,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com