Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gigihnya PPP Duetkan Ganjar-Sandiaga: Bakal Lapor ke Jokowi hingga Lobi PAN-Golkar

Kompas.com - 19/06/2023, 14:18 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi mengusulkan nama kader barunya, Sandiaga Salahuddin Uno, sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) PDI Perjuangan untuk Pemilu 2024, Ganjar Pranowo.

Partai berlambang Kabah itu tampak sungguh-sungguh. Tak lama setelah Ganjar diumumkan sebagai bakal capres oleh PDI-P pada April kemarin, PPP menyatakan dukungannya buat Gubernur Jawa Tengah itu.

Baca juga: Diusulkan PPP Jadi Cawapres Ganjar, Sandiaga Uno: Bakal Diperjuangkan Mardiono

Kemudian, terkait gagasan menduetkan Ganjar dengan Sandi, PPP mengaku bakal melapor ke Presiden Joko Widodo, bahkan melobi sejumlah partai politik untuk mewujudkan usulan tersebut.

Sementara, PDI-P terkesan santai. Katanya, proposal PPP akan dipertimbangkan sembari meninjau sosok Sandiaga.

Resmi diusulkan

Sandiaga sedianya baru bergabung dengan PPP pada 14 Juni 2023 kemarin. Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) itu lama berkiprah di bawah naungan Partai Gerindra.

Baru bergabung ke PPP, Sandi langsung mendapat jabatan mentereng sebagai Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) dengan tugas pokok pemenangan PPP dalam pemilu legislatif, pemilu presiden dan wakil presiden, serta pemilihan kepala daerah 2024.

Bahkan, oleh PPP, Sandi diusulkan sebagai bakal cawapres pendamping Ganjar Pranowo. Keputusan itu diambil melalui Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) VI PPP yang digelar Sabtu (17/6/2023).

Baca juga: PPP Usulkan Sandiaga Jadi Cawapres Ganjar, PDI-P Bakal Godok Dulu

“Mengusulkan Bapak Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024,” kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP Arwani Thomafi dalam rapimnas.

Sandi mengatakan, gagasan duet dirinya dengan Ganjar akan diperjuangkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono sebagai pimpinan tertinggi partai.

"Nanti akan diperjuangkan oleh Pak Mardiono dalam pembicaraan antar pimpinan parpol (partai politik) dan gabungan parpol," kata Sandiaga ditemui usai menghadiri acara Pesta Kesenian Bali 2023 di Denpasar, Bali, Minggu (18/6/2023).

Lapor ke Jokowi

Mardiono pun mengaku akan melapor ke Presiden Jokowi terkait usulan menduetkan Ganjar dengan Sandiaga. Menurutnya, komunikasi tersebut mesti dilakukan karena Jokowi adalah pemimpin koalisi pemerintah saat ini.

“Tentu saya harus melaporkan karena PPP adalah partai koalisi pemerintah, jadi segala keputusan yang diputuskan PPP, ketika PPP juga ambil keputusan dalam Rapimnas V Yogya, juga prosesnya dilaporkan ke Bapak Presiden,” ujar Mardiono usai menghadiri Rapimnas VI di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Sabtu (17/6/2023).

Baca juga: Jokowi Ingatkan Relawan Jangan Salah Pilih Pemimpin

Meski begitu, Mardiono tak ingin Jokowi dianggap cawe-cawe terkait mekanisme internal PPP. Ia menyatakan, PPP tetap memiliki kemandirian untuk mengambil keputusan.

“Bahwa Presiden tidak mencampuri internal PPP, iya. Tapi, karena Pak Presiden adalah sebagai pimpinan koalisi ya tentu harus kami melaporkan dan menkomunikasikan hal itu,” tutur dia.

Lobi Golkar dan PAN

Tak hanya itu, Mardiono menyebut, PPP bakal mengajak Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar mendukung wacana duet Ganjar-Sandiaga pada Pilpres 2024.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM hingga 2026

Pemerintah Tunda Kewajiban Sertifikasi Halal UMKM hingga 2026

Nasional
KPK Benarkan JK Bakal Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut PT Pertamina

KPK Benarkan JK Bakal Jadi Saksi Meringankan Kasus Eks Dirut PT Pertamina

Nasional
Buntut Kecelakaan di Subang, Kemenhub dan Polri Cek Massal Kelayakan Bus Pariwisata di 6 Provinsi

Buntut Kecelakaan di Subang, Kemenhub dan Polri Cek Massal Kelayakan Bus Pariwisata di 6 Provinsi

Nasional
'Revisi UU MK Bukan soal Penegakkan Konstitusi, Ini soal Kepentingan Politik Jangka Pendek'

"Revisi UU MK Bukan soal Penegakkan Konstitusi, Ini soal Kepentingan Politik Jangka Pendek"

Nasional
KPK Tahan 2 Tersangka Baru Kasus Subkontraktor Fiktif di BUMN PT Amarta Karya

KPK Tahan 2 Tersangka Baru Kasus Subkontraktor Fiktif di BUMN PT Amarta Karya

Nasional
KPU Jamin Satu Keluarga Tak Akan Pisah TPS pada Pilkada 2024

KPU Jamin Satu Keluarga Tak Akan Pisah TPS pada Pilkada 2024

Nasional
Fraksi PDI-P Usul Presiden Konsultasi dengan DPR soal Jumlah Kementerian, Gerindra: Sangat Tidak Mungkin!

Fraksi PDI-P Usul Presiden Konsultasi dengan DPR soal Jumlah Kementerian, Gerindra: Sangat Tidak Mungkin!

Nasional
Di Sidang Ke-33 CCPCJ Wina, Kepala BNPT Ajukan 3 Pendekatan untuk Tangani Anak Korban Tindak Pidana Terorisme

Di Sidang Ke-33 CCPCJ Wina, Kepala BNPT Ajukan 3 Pendekatan untuk Tangani Anak Korban Tindak Pidana Terorisme

Nasional
KNKT Pastikan PO Bus yang Dipakai SMK Lingga Kencana Depok Tak Berizin

KNKT Pastikan PO Bus yang Dipakai SMK Lingga Kencana Depok Tak Berizin

Nasional
Polri Bidik Pengusaha Bus Jadi Tersangka Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana

Polri Bidik Pengusaha Bus Jadi Tersangka Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana

Nasional
KPU Siapkan TPS Lokasi Khusus untuk Pilkada 2024

KPU Siapkan TPS Lokasi Khusus untuk Pilkada 2024

Nasional
Revisi UU MK, Usul Hakim Konstitusi Minta 'Restu' Tiap 5 Tahun Dianggap Konyol

Revisi UU MK, Usul Hakim Konstitusi Minta "Restu" Tiap 5 Tahun Dianggap Konyol

Nasional
Deretan Sanksi Peringatan untuk KPU RI, Terkait Pencalonan Gibran sampai Kebocoran Data Pemilih

Deretan Sanksi Peringatan untuk KPU RI, Terkait Pencalonan Gibran sampai Kebocoran Data Pemilih

Nasional
DPR Berpotensi Langgar Prosedur soal Revisi UU MK

DPR Berpotensi Langgar Prosedur soal Revisi UU MK

Nasional
Bus yang Alami Kecelakaan di Ciater Hasil Modifikasi, dari Normal Jadi 'High Decker'

Bus yang Alami Kecelakaan di Ciater Hasil Modifikasi, dari Normal Jadi "High Decker"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com