JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI memesan 13 radar jarak jauh Ground Master 400 Alpha (GM400a) produksi perusahaan asal Perancis, Thales untuk keperluan TNI Angkatan Udara (AU).
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra mengatakan, terkait penempatan radar militer itu akan diserahkan kepada TNI AU.
“Kemenhan yang beli, nanti yang operasionalnya di TNI AU,” kata Herindra saat ditemui di Kantor Kemenhan, Jakarta Pusat, Senin (19/6/2023).
Baca juga: Kemenhan Sebut 12 Jet Mirage Bekas Qatar Dikirim 24 Bulan Setelah Kontrak Efektif
Dalam kesepatakannya, Herindra menyebutkan bahwa akan ada transfer of technology (ToT) yang dilakukan antara Perancis dan Indonesia.
“Nanti ToT-nya sama PT Len Industri,” ujar Herindra.
Sementara itu, dalam siaran persnya, Presiden Thales International Pascale Sourisse mengatakan, GM400a memiliki daya jangkuan hingga 515 kilometer.
“Radar ini mengintegrasikan kemampuan kecerdasan buatan untuk mengelola sejumlah besar data yang diterimanya,” kata Sourisse, dikutip dari Kompas.id.
Kehadiran radar militer itu akan meningkatkan kemampuan TNI AU untuk mengawasi wilayah udara Indonesia yang begitu luas.
Radar ini, menurut Thales, mampu mendeteksi semua jenis ancaman udara, mulai dari pesawat tempur, rudal, helikopter hingga wahana tanpa awak.
Baca juga: Kemenhan Dorong Komisi I Tambah Anggaran untuk Operasi TNI di Daerah Rawan hingga Proyek Jet Boramae
Thales tidak menyebutkan nilai kontrak yang mereka terima untuk menyediakan radar tersebut.
Dalam prosesnya, Thales akan membangun radar dan sistem komputer untuk memproses semua informasi yang diperoleh, sedangkan PT Len Industri akan bertugas membangun stasiun dan sejumlah komponen tertentu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.