Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhan Dorong Komisi I Tambah Anggaran untuk Operasi TNI di Daerah Rawan hingga Proyek Jet Boramae

Kompas.com - 08/06/2023, 12:38 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mendorong agar Komisi I DPR RI merealisasikan usulan tambahan anggaran Kemenhan dan TNI tahun 2024.

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) M Herindra saat rapat Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Kemenhan/Mabes TNI Tahun 2024 bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (7/6/2023).

“Di hadapan Komisi I DPR, selanjutnya Wamenhan berharap akan mendapat dukungan untuk merealisasikan usulan tambahan anggaran Kemhan dan TNI TA (tahun anggaran). 2024,” demikian siaran pers dari Biro Humas Setjen Kemenhan, dikutip Kompas.com pada Kamis (8/6/2023).

Hal tersebut dikarenakan masih banyak kegiatan prioritas dan mendesak yang belum terdukung anggarannya. Antara lain, pelaksanaan tugas TNI di daerah rawan dan perbatasan.

Baca juga: Kemenhan Ajukan Anggaran Pertahanan Rp 350 T untuk 2024

Kemudian, pemenuhan pemeliharaan dan perawatan (harwat) serta operasional alat utama sistem persenjataan (alutsista) baru, termasuk kebutuhan cost share proyek pesawat jet tempur KF-X/IF-X Boramae yang harus segera dipenuhi.

“Berkaitan dengan kebutuhan pembiayaan cost sharing program pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X, Komisi I DPR RI akan mengagendakan secara khusus rapat kerja Komisi I DPR dengan Menko Polhukam, Panglima TNI, Menkeu, dan Menteri PPN/Kepala Bappenas,” ujar Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid, menjawab permintaan Wamenhan.

Diketahui, Indonesia dan Korea Selatan menandatangani perjanjian kerja sama kesepakatan pembagian ongkos produksi jet tempur KF-21 Boramae pada 2014 antara Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro dan Duta Besar Korea Selatan Cho Tai-young.

Perjanjian itu meliputi kerja sama rekayasa teknik dan pengembangan.

Rencananya, jet tempur KF-21 prototipe 5 tersebut yang akan digunakan TNI AU dan diserahkan kepada Indonesia pada fase terakhir 2026.

Baca juga: Raker Tertutup dengan DPR, Kemenhan Ajukan Anggaran 2024 Rp 350 Triliun

 

Kemenhan ajukan anggaran Rp 350 Triliun

Sementara itu, Kemenhan mengajukan anggaran pertahanan senilai Rp 350 triliun untuk tahun 2024.

“Kami mengajukan rencana kebutuhan sebesar Rp 350 sekian triliun, tapi pagu yang keluar baru Rp 123 triliun. Itu saja dibagi untuk Kemenhan, Mabes TNI, AD, AL, dan AU,” kata Wamenhan Herindra saat ditemui selepas rapat, Rabu kemarin.

Herindra mengatakan, pada intinya, anggaran sebesar itu digunakan untuk membuat pertahanan negara menjadi lebih kuat.

“Karena kita negara yang besar dan kita harus untuk menjaga kedaulatan negara, kita harus mempunyai TNI yang kuat,” ujar Herindra.

Baca juga: Rudiantara Ungkap Alasan Kemenhan Jadi Operator Satelit Slot Orbit 123

Namun, di sisi lain, capaian minimum essential force (MEF) atau kekuatan pokok minimal TNI baru sekitar 65 persen pada awal 2023 dari target 100 persen pada tahun depan.

Rinciannya, TNI AD 77,38 persen, TNI AL 66,29 persen, dan TNI AU 51,51 persen. Data terbaru dihimpun berdasarkan pemaparan saat Rapat Pimpinan TNI 2023.

“Ya kita upayakanlah (memenuhi capaian MEF), karena pagu yang kami terima kan masih jauh,” kata Herindra.

Ia mengatakan, sejumlah program masih berjalan untuk memenuhi capaian MEF tersebut, di antaranya membeli jet tempur Dassault Rafale dari Perancis dan F-15EX dari Amerika Serikat.

“Masih dalam tahap negosiasi, mudah-mudahan,” ujar Herindra.

Baca juga: Kemenhan Didesak Hentikan Rencana Penambahan Kodam Tiap Provinsi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com