JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi (BRIN) didorong melakukan penelitian yang hasilnya bisa dimanfaatkan oleh rakyat.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan BRIN Megawati Soekarnoputri saat memberikan sambutan dalam acara penandatanganan kerja sama antara BRIN dengan TVRI di Jakarta, Senin (12/6/2023), seperti dikutip dari kanal YouTube Kompas TV.
Megawati mengatakan, BRIN harus bisa mencontoh negara-negara seperti Amerika Serikat dan Rusia. Menurut dia, hasil penelitian di kedua negara itu bisa dimanfaatkan dan dampaknya dirasakan oleh banyak orang.
Baca juga: Tandatangani Nota Kesepahaman BRIN dan TVRI, Megawati Tak Ingin Hasil Riset Berakhir di Laci
Presiden kelima Republik Indonesia itu meminta BRIN tidak sembarang dalam melakukan riset dan pengembangan.
“Jadi bukan asal riset gitu lho. Semua menurut saya di negara Amerika pun di Rusia itu risetnya sangat bermanfaat bagi orang banyak,” kata Megawati.
"Jadi penelitiannya itu harus punya jangkauan dan fokus yang jelas kemanfaatannya bagi banyak orang, bagi rakyat kita, kemaslahatan orang banyak," lanjut Megawati.
Baca juga: BRIN Teliti Pemanfaatan Limbah Sawit Jadi Sumber Energi Terbarukan
Akan tetapi, Megawati juga meminta supaya hasil penelitian atau penemuan para ilmuwan di BRIN yang dianggap sebagai terobosan harus didaftarkan sebagai Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).
Penyebabnya, kata Megawati, tidak sedikit hasil penelitian anak bangsa dicuri oleh bangsa lain, seperti plasma nutfah.
“Saya sudah gebrak-gebrak meja itu banyak sekali lho yang nyuri karena kita kaya sekali,” ucap Megawati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.