Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerindra Sebut Golkar Bisa Gabung KKIR, Airlangga: Kita Tunggu Saja

Kompas.com - 13/06/2023, 15:27 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tak banyak bicara ketika ditanya soal peluang partainya merapat ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR), yang beranggotakan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

"Kita tunggu saja ya," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (13/6/2023).

Jawaban serupa ia sampaikan ketika ditanya wartawan mengenai kemungkinan Golkar mengusung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden pada Pemilu 2024.

Baca juga: Airlangga Tunggu Kepastian Bertemu Megawati: Pembicaraan Sudah Ada, Tinggal Waktunya

Airlangga menyebutkan bahwa semua hal masih berproses dan ia meminta publik untuk menunggu keputusan Golkar.

"Tunggu tanggal mainnya," kata Airlangga.

Adapun Partai Golkar tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Hingga kin, koalisi ini belum menyatakan dukungan calon tertentu pada Pemilu 2024.

Namun, koalisi ini terancam bubar lantaran PPP telah mendukung Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden, setelah deklarasi yang dilakukan PDI-P. Selain PDI-P dan PPP, Ganjar didukung oleh Partai Hanura dan Partai Perindo.

Diberitakan sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad memberikan sinyal bahwa KKIR bakal mendapatkan dukungan tambahan dari partai politik lain untuk menghadapi Pemilu 2024.

"Kalau kita ngomong koalisi, mungkin tidak hanya dengan PKB ya. Kita juga bisa menambah koalisi dengan banyak beberapa partai, bisa dengan Golkar dan lain-lain," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa.

Baca juga: Gerindra Sebut Anggota KKIR Bakal Bertambah, Bisa Golkar atau Partai Lainnya

Dia mengatakan, pihaknya masih terus melakukan penjajakan dan komunikasi dengan partai lain. Hal ini juga dilakukan oleh partai-partai lainnya yang terus menjalin komunikasi untuk membentuk koalisi menjelang Pemilu 2024.

Sementara itu, KKIR juga tengah menggodok bakal calon presiden dan wakil presiden yang bakal diusung mereka, sambil menunggu bergabungnya partai lain.

"Sehingga, walaupun perjanjian antara Gerindra dan PKB, nama capres dan cawapres akan ditentukan oleh Pak Prabowo dan Muhaimin, tapi tentunya juga akan menunggu matangnya koalisi dengan beberapa partai," jelas Wakil Ketua DPR ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com