Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Megawati ke Ganjar Sebelum Deklarasi: Jangan Lihat Megahnya Istana, Lihat Sisi Gelapnya

Kompas.com - 08/06/2023, 10:55 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bendahara Umum PDI-P Olly Dondokambey mengungkapkan pesan yang disampaikan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri kepada Ganjar Pranowo menjelang deklarasi calon presiden dari partai berlogo banteng itu di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, 21 April 2023.

Olly mengatakan, Megawati berpesan kepada Ganjar agar tidak melihat "kemewahan" Istana Negara seandainya Gubernur Jawa Tengah itu menjadi presiden.

"Salah satu yang paling saya dengar bagaimana Ibu Mega mengarahkan Ganjar, 'Jangan kau lihat kemewahan istana, yang kau harus lihat sisi gelapnya istana, supaya kamu tahu persoalan-persoalan yang ada di masyarakat'," kata Olly dalam program KAMAR ROSI yang ditayangkan Youtube KompasTV, Rabu (7/6/2023) petang.

Baca juga: Soal Pengumuman Cawapres Ganjar, Sekjen PDI-P Singgung Agustus Bulan Keramat

"Itu yang Bu Mega katakan selalu, kepada kami pun," ucap Gubernur Sulawesi Utara itu.

Pesan semacam itu, lanjut Olly, juga disampaikan Megawati saat dia menjadi gubernur.

"Jangan kau lihat kekuasaan yang kau punya, kau harus lihat hal-hal lain di lingkaran-lingkaranmu," ucap Olly menirukan omongan Megawati.

Dalam wawancara itu, Olly juga menampik pertanyaan dari host Rosianna Silalahi terkait perjanjian kontrak di Istana Batu Tulis. Jika Ganjar menjadi presiden, pemilihan menteri atas seizin Megawati.

"Saya kira enggak ada kontrak-kontrak begitu. Karena Ganjar kan ini dari awal kan sudah kader partai, yang ada arahan-arahan ibu ketua umum," kata Olly.

Baca juga: Rakernas PDI-P Hari Kedua: Munculnya Nama Basuki Hadimuljono di Bursa Cawapres Ganjar

Namun, Olly tidak menampik bahwa pemilihan menteri-menteri ada sangkut pautnya dengan izin ketua umum partai. Ia mencontohkan hal tersebut saat pemerintahan di zaman Presiden Joko Widodo.

"Ya kan pembentukan kabinet itu pengalaman Pak Jokowi dulu kan diusulkan oleh partai. Mana ada yang tidak direkomendasikan oleh partai?" kata Olly.

"Partai ini mengusulkan si A. Ini mau ke sana. Begitu juga saat ada partai menterinya yang kena kasus hukum, yang diusulkan juga dari ketua partai itu kan. Banyak kasus seperti itu," ucap dia.

Adapun PDI-P resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden untuk Pilpres 2024.

Pencapresan ini diumumkan langsung oleh Ketua Umum Megawati di Istana Batu Tulis, Bogor, pada 21 April 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Caleg PDI-P Hadiri Sidang Sengketa Pileg secara Daring karena Bandara Sam Ratulangi Ditutup

Nasional
Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com