JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Selasa (6/6/2023) hingga Kamis (8/6/2023).
Pada hari pertama, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani menyebut enam dari 10 nama yang menjadi kandidat calon wakil presiden untuk mendampingi Ganjar Pranowo pada Pemilu 2024.
Mereka adalah Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Mahfud MD, Menteri Koordinator Perekonomian yang juga Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, serta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Baca juga: Masuk Radar Cawapres Ganjar, Menteri Basuki: Saya Ini Birokrat, Umur Sudah Mau 70 Tahun...
Pada hari kedua, muncul satu nama tambahan yang masuk bursa bakal cawapres Ganjar, yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto yang menyebut nama Basuki masuk menjadi usulan bakal cawapres Ganjar Pranowo.
Hal ini disampaikan di sela-sela menjawab pertanyaan tentang kemungkinan nama-nama kandidat cawapres Ganjar dibahas dalam Rakernas PDI-P.
"Nama-nama yang disampaikan Mbak Puan kemarin betul. Bahkan, muncul juga nama Pak Basuki Menteri PUPR," kata Hasto dalam jumpa pers sebelum memulai Rakernas PDI-P hari kedua, Rabu (8/6/2023).
Baca juga: AHY Dipertimbangkan Jadi Cawapres Ganjar, PDI-P: Kami Tidak Main-main
Hasto menuturkan, Basuki masuk bursa cawapres Ganjar karena penilaiannya positif selama menjabat sebagai Menteri PUPR. Utamanya, banyak daerah yang disebut mengalami kemajuan dalam infrastruktur di bawah kepemimpinannya.
"Karena beliau, ada dari daerah-daerah Aceh mengalami kemajuan, Papua mengalami kemajuan, Sumatera, Palembang mengalami kemajuan karena pembangunan infrastruktur. Kemudian NTT mengalami kemajuan," ujar dia.
"Kemudian ada yang mengusulkan Pak Basuki, yang oleh Pak Jokowi dikatakan sebagai Bapak Infrastruktur," kata dia.
Pada hari yang sama, Basuki yang berada di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, ditanya wartawan soal dirinya masuk bursa cawapres Ganjar.
Menjawab pertanyaan itu, dia mengaku lebih lebih baik mengambil posisi lain ketimbang menjadi seorang cawapres.
"Saya lebih baik ambil yang lain," ujar Basuki saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu.
Alasannya, Basuki mempertimbangkan usianya yang kini hampir 70 tahun. Dia juga mengaku tidak mengerti urusan perpolitikan Tanah Air.
"Saya tetap kerja. Saya tetap dukung Bapak-bapak DPR ini," ucap dia.
Baca juga: Menteri Basuki Tak Mau Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
Dia menambahkan, sejauh ini, tidak ada komunikasi dengan PDI-P terkait tawaran menjadi cawapres Ganjar.
Basuki menyebutkan, namanya masuk ke bursa cawapres Ganjar hanya sekadar wacana atau bentuk apresiasi.
"Tapi enggak ada komunikasi sama sekali," kata Basuki.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.