Keberlanjutan korupsi ini semakin mempersulit kita dalam melakukan perubahan positif dalam sistem politik.
Salah satu akar permasalahan mungkin terletak pada fakta bahwa banyak orang yang diberikan tanggung jawab untuk menjaga dan melindungi institusi kita tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang prinsip dan mekanisme kerja demokrasi.
Banyak di antara mereka tidak memahami konsekuensi dari tindakan mereka, atau bagaimana keputusan mereka bisa berdampak pada kesejahteraan jangka panjang dari masyarakat yang mereka layani.
Ketiadaan pemahaman ini tidak hanya berlaku bagi mereka yang duduk di kursi pemerintahan atau lembaga legislatif, tapi juga berlaku bagi masyarakat luas.
Sebuah catatan penting: demokrasi bukan hanya soal pemilihan pemimpin, melainkan juga tentang memahami tanggung jawab bersama dalam menjaga dan memperbaiki sistem yang memungkinkan kita memilih pemimpin tersebut.
Demokrasi bukan alat pasif, melainkan proses aktif yang membutuhkan partisipasi penuh dari masyarakat.
Inkompetensi memahami dan menjalankan peran kita dalam demokrasi bisa memicu masalah serius seperti ketidakadilan sosial, penyalahgunaan kekuasaan, dan korupsi yang merajalela.
Dalam hal ini, tanggung jawab utama penanganan 'kelelahan demokrasi' berada di pundak pemerintahan dan partai politik.
Namun, peran masyarakat juga tidak kalah penting. Masyarakat harus berupaya memahami kondisi sebenarnya dan bergerak mewujudkan perubahan yang diharapkan, bukan hanya menyalahkan para pemimpin atau sistem.
Ini bisa berarti perubahan dalam melihat politik: berpartisipasi aktif dalam proses politik, memilih pemimpin dengan bijak, dan mengkritisi keputusan para pemimpin.
Selain itu, mempromosikan pendidikan politik yang baik di semua lapisan masyarakat juga penting, sehingga kita semua bisa memahami bagaimana demokrasi seharusnya berfungsi dan bagaimana kita bisa berkontribusi.
Demikian pula, ini bisa berarti mendorong reformasi politik yang lebih besar. Menuntut transparansi dan akuntabilitas dari para pemimpin kita.
Mendorong pembuatan undang-undang dan peraturan yang dapat membantu memerangi korupsi dan memastikan bahwa demokrasi kita berfungsi sebagaimana mestinya.
Fenomena seperti wawancara Aldi Taher mungkin tampak lucu dan mengundang tawa, namun sebenarnya ini menunjukkan gejala kelelahan demokrasi.
Meski demikian, hal ini juga dapat menjadi pemicu bagi kita semua untuk berusaha lebih keras menjaga dan memperbaiki demokrasi kita.