Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD Ungkap Alasan Kerap "Speak Up" di Medsos

Kompas.com - 30/05/2023, 11:57 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, ia sering mengungkapkan informasi di media sosial (medsos) karena ingin ada dukungan publik mengalir kepada kasus-kasus yang diungkapnya.

Dengan begitu, menurut Mahfud, pihak-pihak yang diduga terlibat dalam kasus yang dimaksud tak bisa lagi mengelak.

Hal itu disampaikan Mahfud dalam acara Podcast Kabinet (Podkabs) yang disiarkan YouTube Sekretariat Kabinet pada Senin (29/5/2023) malam.

"Begitu saya ngomong dukungan publik mengalir. Kalau dukungan publik mengalir, dia enggak bisa ngelak. Iya kan," ujar Mahfud.

Baca juga: Soal Perpanjangan Masa Jabatan Pimpinan KPK, Mahfud: Kita Clear-kan Dulu dengan MK

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini lantas mengungkapkan latar belakang lain yang membuatnya sering "speak up" di medsos.

Mahfud mengatakan, sebagai Menko Polhukam, ia harus menyelesaikan persoalan mafia hukum hingga mafia tambang.

Dalam proses penyelesaian, kerap diketahui ada oknum pejabat yang melakukan back up kepada pihak-pihak tertentu.

Oleh karenanya, Mahfud mengakui memang ada kerumitan tersendiri menyelesaikan persoalan mafia hukum, mafia tambang, dan mafia kekayaan alam lainnya.

"Dan itulah sebabnya, kalau saya, daripada saya bicara berbisik, berdua ini menyelesaikan, saya lebih baik menyelesaikan secara terbuka. Agar orang tidak bisa menghindar," kata Mahfud.

"Kalau ada apa-apa kan saya juga bicara keras kan, suka speak up gitu ya. Saya bilang itu apa, biar orang enggak bisa menghindar. 'Lho itu Pak Mahfud sudah ngomong gitu lho'," ujarnya lagi.

Baca juga: Soal Kebocoran Informasi Sistem Proporsional Pemilu, Mahfud MD Minta MK Usut Tuntas

Meski demikian, menurut Mahfud, ia sebenarnya juga merasa tidak enak karena seolah meneriaki orang lain.

Namun, karena mempertimbangkan banyak kasus yang tidak terungkap jika dirinya tidak memberikan penegasan, Mahfud memilih tetap speak up.

Mahfud mencontohkan, kejadian seorang nenek yang dihajar oleh sejumlah siswa yang baru pulang sekolah di Bengkulu awalnya tidak ada yang menindaklanjuti.

"Itu yang di Bengkulu ada nenek-nenek. Lalu, ada anak-anak pulang sekolah dihajar si nenek. Masuk, viral di media. Beberapa hari enggak bergulir. Enggak ada beritanya," katanya.

"Saya ambil, lalu saya kirim ke polisi. Lewat medsos. 'Pak masa ada begini, ini. Cari dong'. Nah sorenya ketangkep," ujar Mahfud lagi.

Baca juga: Mahfud Sebut Dugaan Kebocoran Putusan MK Penuhi Syarat untuk Direspons Polisi

Halaman:


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com