Kejadian lain saat kasus Mario Dandy yang menganiaya anak D baru mengemuka. Mahfud mencoba mencari tahu siapa orangtua Mario.
Lantas, diberikan informasi bahwa yang bersangkutan merupakan anak salah pejabat di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Rafael Alun Trisambodo.
"Saya bilang, lihat kekayaannya, daftar kekayaannya. Transaksi dan laporan keuangannya. Lalu, saya dapat dari PPATK. Pak ini punya masalah sejak 2012. Itu sudah dilaporkan mempunyai kekayaan tidak wajar gitu," ungkap Mahfud.
"'Lho kok ini diam, tidak bergerak?' Lalu, saya bicara ke pers, itu si Rafael itu yang anaknya menganiaya orang itu sudah dilaporkan pencucian uang sejak 2012. Lalu, ribut orang dibuka. Wah iya ya, 2012 lalu diselidiki hartanya. Ketemu sampai Rp 500 miliar kan waktu itu," katanya lagi.
Baca juga: Wanti-wanti Mahfud ke KPU dan Bawaslu: Siap-siap Digugat karena Pemilu Curang
Mahfud mengatakan, apabila dirinya tidak mengungkapkan soal Rafael di medsos maka tidak terungkap soal pencucian uang.
Selanjutnya, pada kasus tembak-menembak yang melibatkan Ferdy Sambo. Semula disebutkan bahwa kasus kematian seorang perwira polisi bernama Brigadir J murni karena tembak-menembak.
Namun, Mahfud saat itu mencurigai bahwa bukan tembak-menembak melainkan ada dugaan pembunuhan.
Oleh karena itu, ia meminta untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Semua orang sudah bicara itu tembak-menembak. Dan Sambo tidak tahu itu tembak menembak dua orang. Tapi, saya bilang enggak mungkin begitu. Selidiki. Selidiki," ujarnya.
"Akhirnya ketemu juga kan. Nah yang begitu itu, itu kadang kala bukan karena saya ingin sok. Biar orang tahu gitu," kata Mahfud melanjutkan.
Baca juga: Mahfud MD: Flexing Tak Langgar Hukum, tetapi Langgar Moral
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.