Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pacul Anggap PPP Sudah Tinggalkan KIB: Kan Sudah ke PDI-P

Kompas.com - 25/05/2023, 19:05 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI-P Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul menilai bahwa Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi meninggalkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Hal ini disampaikan ketika ditanya apakah PPP sudah meninggalkan Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) di KIB.

"Ya sudah pasti (meninggalkan KIB). Karena kan PPP sudah ke PDI-P. Sudah pasti meninggalkan KIB," kata Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Baca juga: Hasil Pertemuan Airlangga-Cak Imin, Golkar: Presiden dari Gerindra-PKB, Wapres dari KIB

Pacul menilai, sudah ada komunikasi bersama di internal KIB terkait kelanjutan nasib koalisi.

"Ya sudahlah (PPP meninggalkan KIB). Lah, kan pasti sudah rembukan dia," katanya.

Dia menekankan, PPP meninggalkan KIB dalam konteks dukungan terhadap calon presiden (capres).

Tetapi, menurut Pacul, bisa juga PPP tetap berkomunikasi dengan Golkar dan PAN dalam hal lainnya.

Baca juga: Arsul Sani Sebut KIB Bakal Bubar Sendiri Jika Beda Paslon yang Didukung

"Bahwa komunikasi terjalin ya itu namanya antar pimpinan partai saling komunikasi kan biasa. Komunikasinya kan mungkin bukan terkait dengan wilayah kerja sama capres cawapres," jelas Ketua Komisi III DPR ini.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan bahwa Partai Golkar dan PAN kini dalam proses mengambil keputusan mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden (capres) atau tidak.

Jika memutuskan untuk mengusung, kata Arsul, maka kedua partai ini merapat dalam kerja sama politik PPP dan PDI-P.

Baca juga: Zulhas soal Nasib KIB: 2 Pekan Ini Ada Titik Terang

"Ya gini, PPP kan sudah memutuskan untuk mengusung Pak Ganjar, dengan demikian berarti berkoalisi atau bekerja sama dengan PDI Perjuangan," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (24/5/2023).

"Nah Golkar dan PAN sedang dalam proses mengambil keputusan. Apakah keputusannya sama atau tidak sama, itu yang nanti akan menentukan status KIB," tambah dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com