Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Pengganti Dedi Mulyadi, Golkar: Mungkin Harus Ada Dua Orang

Kompas.com - 19/05/2023, 22:37 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar Wilayah Jawa I (Jakarta, Jabar, Banten) MQ Iswara tidak menampik bahwa pihaknya merasa kehilangan sosok Dedi Mulyadi yang pindah ke Partai Gerindra.

Pasalnya, Dedi Mulyadi mampu meraup suara besar di sejumlah wilayah Jawa Barat seperti Purwakarta, Bekasi, dan Karawang.

Iswara menilai bahwa harus ada dua orang atau lebih jika ingin menggantikan posisi Dedi Mulyadi.

"Penggantinya untuk mendapatkan suara sebesar itu, mungkin tidak satu orang, harus ada dua orang," ujar Iswara saat ditemui di sekretariat Ikatan Alumni Unpad, Jakarta, Jumat (19/5/2023).

Baca juga: Dedi Mulyadi Hengkang ke Gerindra, Golkar: Jujur, Berat...

Iswara mengatakan, sosok pengganti Dedi Mulyadi di Golkar haruslah populer dan memiliki elektabilitas yang tinggi.

Selain itu, menurutnya, orang tersebut juga harus melakukan apa yang Dedi Mulyadi kerap lakukan, yakni turun langsung ke masyarakat.

Namun, Iswara yakin Golkar pasti bisa mencari pengganti Dedi Mulyadi untuk mengisi dapil yang ditinggalkan.

"Karena kan ini pemilu masih delapan bulan lebih ya. Kita masih cukup waktu. Dan saya yakin kader Golkar cukup banyak, orang-orang yang mumpuni untuk bertarung di dapil tersebut lah, untuk meraih suara," katanya.

Baca juga: Golkar Tetap Ngotot Airlangga Jadi Capres atau Cawapres 2024: Mohon Doa

Iswara lantas mengatakan kenapa Golkar sangat kehilangan Dedi Mulyadi. Ia mengungkit Dedi yang lama menjadi bupati dan wakil bupati di Purwakarta.

Kemudian, kini Dedi Mulyadi menjadi anggota DPR. Sehingga, Golkar sangat kehilangan suara di dapil yang ditinggalkan Dedi Mulyadi.

"Karena beliau adalah salah satu atau yang nomor satu peraih suara terbesar kemarin di 2019 yaitu 205 ribu, sekitar 205 ribu dia dapat," ujar Iswara.

"Tentunya kita Partai Golkar akan mengganti orang-orang yang juga punya kompetensi, yang punya popularitas tinggi. Kalau itu tidak cukup pada satu orang, mungkin dua orang gitu ya untuk mengganti suara Pak Dedi tadi," katanya lagi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Diminta Klarifikasi Pengunduran Dirinya ke Ketum Golkar

Sebelumnya, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menyebut Dedi Mulyadi akan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari partainya.

Dedi Mulyadi merupakan Wakil Ketua Komisi IV DPR RI dari Partai Golkar. Ia tengah diisukan bakal mengundurkan diri dari partai berlambang pohon beringin tersebut.

“Insya Allah beliau (Dedi Mulyadi) nyaleg, tapi dapil saya. Cek nanti di data yang diserahkan,” kata Muzani dalam konferensi pers di Gedung KPU, Jakarta Pusat, Sabtu (13/5/2023).

Adapun Muzani mendatangi Gedung KPU untuk mendaftarkan 580 kader Gerindra sebagai calon anggota DPR RI.

Menurut Muzani, terdapat sejumlah pendatang baru di Partai Gerindra dari kalangan artis, musisi, dan lainnya. Salah satu di antara sosok tersebut adalah Dedi Mulyadi.

“Yang baru saja menyatakan gabung bersama kami ada Kang Dedi Mulyadi,” ujar Muzani.

Baca juga: Dedi Mulyadi Disebut Mundur dari Golkar, Gerindra: Ingin Sumbangkan Tenaga Bersama Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com