JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri mendalami keterlibatan seorang terduga pelaku yang diduga menjadi perekrut dalam kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) sejumlah warga negara Indonesia (WNI) di Myanmar.
Direktur Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro menyebut, terduga pelaku itu berinisial ER.
"Terkait ER tentu saja kita tetap melaksanakan penyidikan yang profesional. kita menyidik secara profesional," ucap Djuhandhani di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Selasa (16/5/2023).
Baca juga: Polri: WNI Korban TPPO di Myanmar Bertambah Jadi 25 Orang
Djuhandhani mengatakan, penyidik masih melakukan pembuktian terhadap terduga ER.
Sebab, keterangan yang mengarah ke ER sebagai tersangka sejauh ini baru berasal dari keterangan para korban.
"Sementara bukti-bukti lainnya tentu saja sedang kita dalami kita cari, untuk kiranya nanti dapat melaksanakan upaya paksa lebih lanjut," ucap dia.
Menurut Djuhandhani, ER berada di Indonesia. ER diduga melakukan perekrutan terhadap 9 WNI di Myanmar.
Adapun dari total 25 korban TPPO WNI di Myanmar, sebanyak 16 WNI direkrut oleh dua tersangka bernama Andri Satria Nugraha dan Anita Setia Dewi.
"(Sebanyak) 20 korban yang kemarin sempat viral itu 16 orang direkrut Saudara Andri dan Anita. Kemudian, dari empat orang lagi dan lima orang berhasil kabur sudah kita datakan (direkrut) atas nama ER," kata Djuhandhani.
Baca juga: Polri Sebut WNI Korban TPPO di Myanmar Akan Dipulangkan pada 23 Mei
Awalnya, kasus dugaan TPPO di Myanmar terungkap setelah 20 WNI mengaku diperjualbelikan dan mendapat perlakukan buruk saat bekerja di wilayah konflik Myanmar.
Berdasarkan pendalaman penyidikan, ditemukan lima korban lain di KBRI Thailand. Kelima WNI itu telah lebih dahulu kabur dari perusahaan yang mempekerjakan para WNI itu.
Saat ini, total 25 WNI korban TPPO itu sudah berada di KBRI Bangkok, Thailand. Direncanakan, para WNI akan dipulangkan ke Tanah Air pada 23 Mei 2023.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.