JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani mengaku berkomunikasi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno untuk menanyakan kapan Sandi bergabung dengan PPP.
Arsul mengungkapkan, Sandi hanya menjawab melalui pesan WhatsApp (WA) agar PPP bersabar.
"Komunikasi ke saya dua hari yang lalu, Pak Sandi WA ke saya, 'Sabar, Bro'. Saya bilang, 'Kita mah selalu sabar'. Dia jawab lagi, 'Wkwkwk'," ujar Arsul saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (16/5/2023).
Baca juga: Belum Tentukan Pilihan Parpol, Sandiaga Uno Ingin Kembali Bertemu Mardiono
Arsul menekankan, hanya Sandi yang bisa menyatakan apakah dirinya jadi bergabung bersama PPP atau tidak.
PPP akan menghormati apa pun keputusan Sandi pada akhirnya. Jika jadi bergabung, PPP akan senang.
"Kalau bergabung ke PPP ya tentu kami senang, Alhamdullilah. Kalau enggak bergabung pun kami tetap harus bersyukur dan mengucap alhamdullilah," tutur dia.
Adapun Sandi resmi pamit dari Partai Gerindra. Dia meninggalkan posisinya di Gerindra sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina.
Sandiaga Uno berencana kembali bertemu dengan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono.
Ia mengaku ingin menyamakan persepsi dengan Mardiono soal langkah politik yang akan ditempuhnya.
“Bahwa sesuai arahan Pak Ketum (Mardiono) bahwa akan mengikuti tahapan atau proses. Di mana saya menyampaikan pembicaraan dan pemikiran dalam konsep politik amar ma’ruh nahi munkar (upaya mewujudkan kemaslahatan bersama, bukan untuk satu kelompok atau golongan saja),” ujar Sandiaga dalam keterangannya yang diterima Kompas.com, Senin (15/5/2023).
Baca juga: Daftar Cawapres Usulan Musra: Mahfud MD, Sandiaga Uno hingga Ridwan Kamil
Ia menyatakan, kecocokan dengan PPP selalu nampak dalam setiap kunjungannya ke berbagai pondok pesantren maupun bertemu para kiai dan ulama.
Namun, Sandiaga mengaku tidak diburu-buru waktu oleh Mardiono untuk menentukan sikap apakah bakal bergabung dengan PPP atau tidak.
“Beberapa pesan dan wejangan (Mardiono) kita lakukan tidak tergesa-gesa. Tidak terburu-buru, tapi melalui tahapan dan mengajak lebih banyak lagi untuk bergabung bersama dalam pemikiran percepatan pembangunan kita dengan konsep Islam rahmatan lil alamin,” papar dia.
“Kita dalam beberapa bulan akan menghadap ke Pak Ketum untuk menanyakan proses selanjutnya seperti apa,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.