JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI-P Aria Bima yakin ada tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) dalam 10 kandidat calon wakil presiden (cawapres) untuk Ganjar Pranowo.
Sebab, menurut dia, ada kecenderungan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri memilih tokoh NU menjadi cawapres.
“Kalau dia (Megawati), ini menebak ya, bukan data, sudah komitmen dengan NU, masa enggak ada Kader NU yang menjadi bagian dari 10 nama (kandidat cawapres). Saya yakin kok pasti ada,” sebut Aria di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/5/2023).
Ia mengungkapkan, berdasarkan rekam jejak, Megawati sudah tiga kali memilih figur NU untuk menjadi cawapres.
Pertama, ketika ia menggandeng Hasyim Muzadi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004, berlanjut dengan memilih Jusuf Kalla sebagai cawapres Presiden Joko Widodo di Pilpres 2014, serta sepakat memilih Ma’ruf Amin di kursi RI-2 pada Pilpres 2019.
“Ada kecenderungan Ibu (Megawati) itu melihat konfigurasi NU, dengan mengikutsertakan Muhammadiyah menjadi bagian komitmen, itu ada satu yang lebih substansial, ideologis, untuk Indonesia ke depan,” papar dia.
Meski begitu, ia mengaku sampai saat ini belum mengetahui siapa saja kandidat yang tengah dipertimbangkan Megawati.
Namun, ia menganggap NU memiliki kekuatan yang cukup besar karena kadernya berada di berbagai sektor mulai dari birokrasi sampai partai politik (parpol).
“NU kan kadernya ada di mana-mana,” ucap dia.
Baca juga: PDI-P Tetap Jalin Komunikasi dengan PBNU, Hormati Sikap Jaga Jarak dengan Politik
Megawati mengungkapkan telah memiliki 10 kandidat cawapres untuk Ganjar. Namun, ia meminta semua pihak untuk bersabar soal penunjukan nama itu.
“Banyak kok, saya sudah punya di sini. Berapa tuh, 10 apa lebih. Ya nanti kan mengerucut sendiri, tetapi oleh pikiran saya,” kata Megawati usai menggelar kerja sama politik dengan elite Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di Kantor DPP PDI-P, 30 April 2023.
Kemudian, Ketua Majelis Pertimbangan PPP Romahurmuziy atau Rommy mengungkapkan, Megawati pasti menunggu cawapres yang diajukan oleh PBNU.
Meski begitu, statement Rommy langsung dibantah oleh Ketua PBNU Fahrur Rozi atau Gus Fahrur.
Ia menyatakan, PBNU tetap tidak terlibat dalam politik jelang Pilpres 2024. Gus Fahrur menegaskan tak akan ada capres atau cawapres dari PBNU.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.