Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Anggap Hasil Musra Tunjukkan Prabowo dan Airlangga Cocok Jadi Pasangan Capres-Cawapres

Kompas.com - 15/05/2023, 14:18 WIB
Tatang Guritno,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden Partai Golkar Nusron Wahid menilai, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto cocok untuk berpasangan dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk menghadapi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Hal itu disampaikan menyusul hasil Musyawarah Rakyat (Musra) yang menyatakan bahwa tiga kandidat capres paling banyak dipilih adalah Ganjar Pranowo, Prabowo, serta Airlangga.

“Karena Ganjar sudah diusung sama PDI-P, maka selayaknya Prabowo-Airlangga. Pasti relawan Presiden Jokowi senang kalau keputusannya itu,” ucap Nusron dalam keterangannya, Senin (15/5/2023).

Baca juga: Namanya Masuk Bursa Capres Versi Musra, Airlangga: Terima Kasih

Ia menyebutkan bahwa hasil Musra yang diberikan ke Presiden Joko Widodo itu menunjukkan bahwa Airlangga patut diperhitungkan untuk mengikuti kontestasi pilpres mendatang.

Duet Prabowo dan Airlangga, lanjut Nusron, dinilai tepat karena keduanya sama-sama bagian dari Kabinet Indonesia Maju.

Dengan posisi tersebut, Jokowi bisa tenang karena Prabowo dan Airlangga pasti akan meneruskan berbagai program pembangunan saat ini.

“Ini tentunya akan menjadi duet maut dua menteri Jokowi. Intinya Airlangga memang layak untuk disandingkan dengan Prabowo,” imbuh dia.

Diketahui saat ini Golkar, Gerindra, dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tengah intens menjajaki pembentukan koalisi besar.

Baca juga: Golkar Makin Percaya Diri Usai Nama Airlangga Muncul sebagai Kandidat Capres Versi Musra

Namun demikian, PKB menyatakan bahwa koalisi yang resmi adalah Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang telah dibentuk sebelumnya oleh PKB dan Gerindra.

Dalam nota kesepakatan penentuan pengusungan capres-cawapres dalam koalisi itu menjadi hak dari Prabowo serta Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menyebutkan partai politik (parpol) yang ingin bergabung dengan koalisi itu harus mentaati kesepakatan yang telah dibangun antara PKB dengan Gerindra.

Baca juga: Nama Capres-Cawapres Hasil Musra Diserahkan ke Jokowi

Adapun Golkar sebelumnya membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Belakangan, koalisi ini terancam bubar karena PPP telah mendeklarasikan dukungan untuk Ganjar Pranowo sebagai capres.  Dukungan PPP ini dilakukan setelah PDI-P lebih dulu mendeklarasikan dukungan terhadap Ganjar sebagai bakal calon presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Kemenag: Jemaah Umrah Harus Tinggalkan Saudi Sebelum 6 Juni 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com