Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manuver Tajam PKB Usai Dinasihati JK Koalisi Besar Sulit Terwujud

Kompas.com - 12/05/2023, 10:48 WIB
Achmad Nasrudin Yahya

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Wacana pembentukan koalisi besar bersama Partai Gerindra yang dimotori oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Golkar kini tengah di ujung tanduk.

Hal ini terjadi setelah PKB dan Golkar saling berambisi agar masing-masing pucuk pimpinan kedua partai bisa mengunci posisi bakal calon wakil presiden (bacawapres) pendamping Prabowo Subianto.

Walhasil, kondisi ini membuat PKB berubah sikap dan menganggap pembentukan koalisi besar sekadar wacana yang tidak akan dideklarasikan secara resmi.

Di sisi lain, mengendurnya gairah PKB dalam membentuk Koalisi Besar dinilai lekat dengan nasihat Jusuf Kalla ketika bertemu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin beberapa waktu lalu.

Saat itu, Kalla mengingatkan bahwa Koalisi Besar sulit terwujud sekalipun itu merupakan ide bagus.

Kesepakatan awal

Semula, PKB dan Golkar sepakat menjadi motor dalam membangun komunikasi dengan partai-partai politik guna membentuk koalisi besar di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Kesepakatan ini terwujud dalam momen pertemuan antara Cak Imin dan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto di Restoran Plataran, Jakarta, Rabu (3/5/2023).

Dalam kesepakatan ini, Airlangga menyatakan Golkar dan PKB siap menyatukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Baca juga: Golkar-PKB Sepakat Jadi Motor Bangun Komunikasi untuk Bentuk Koalisi Besar

Adapun KIB merupakan koalisi yang berisi Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sedangkan KKIR dibentuk oleh Gerindra dan PKB.

Dalam mewujudkan ambisi ini, Golkar dan PKB kemudian membentuk tim pemenangan yang masing-masing diwakili oleh Ketua Bappilu Golkar Nusron Wahid dan Ketua DPP PKB Faisol Riza.

"Kedua tim ini tentu akan duduk untuk meneruskan langkah-langkah teknis," ujar Airlangga, Rabu pekan lalu.

Ide bagus

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disambut Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) di kediaman Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis (4/5/2023).KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disambut Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) di kediaman Jusuf Kalla di Jakarta, Kamis (4/5/2023).
Sehari setelah bersepakat membentuk tim pemenangan koalisi besar, Airlangga sowan ke kediaman Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla di Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Kamis (4/5/2023).

Dalam kunjungan ini, Airlangga melaporkan perihal perkembangan wacana pembentukan koalisi besar kepada Jusuf Kalla.

Setelah menerima laporan tersebut, Jusuf Kalla menilai bahwa pembentukan koalisi besar merupakan ide bagus.

Meski demikian, Jusuf Kalla mengingatkan Airlangga bahwa tak mudah untuk menjalankan koalisi besar apabila wacana tersebut benar-benar terwujud.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

Nasional
Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

Nasional
Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

Nasional
Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

Nasional
KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

Nasional
Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

Nasional
Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, Kementerian KP Siap Dorong Kualitas, Jangkauan, dan Keberlanjutan Komoditas Tuna Indonesia

Nasional
Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Sebut Suaranya Pindah ke PDI-P, PAN Minta Penghitungan Suara Ulang di Dapil Ogan Komering Ilir 6

Nasional
Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Jokowi Teken UU Desa Terbaru, Kades Bisa Menjabat Hingga 16 Tahun

Nasional
Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Soal Lebih Baik Nasdem Dalam Pemerintah atau Jadi Oposisi, Ini Jawaban Surya Paloh

Nasional
Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Sentil Pihak yang Terlambat, MK: Kalau di Korea Utara, Ditembak Mati

Nasional
Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Giliran Ketua KPU Kena Tegur Hakim MK lantaran Izin Tinggalkan Sidang Sengketa Pileg

Nasional
Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Panji Gumilang Gugat Status Tersangka TPPU, Sebut Polisi Tak Penuhi 2 Alat Bukti

Nasional
Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Sidang Administrasi Selesai, PTUN Minta PDI-P Perbaiki Gugatan terhadap KPU

Nasional
Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Bamsoet Apresiasi Sikap Koalisi Perubahan Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com