Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Ace Hasan Syadzily mengungkapkan, pertemuan tersebut hanya membicarakan dua topik.
Pertama, PKB dan Golkar akan mengatur strategi untuk memperluas dukungan terhadap koalisi besar. Kedua, mengatur format pemenangan koalisi besar, bila nantinya banyak partai politik yang akan bergabung.
Sementara itu, Ketua Bappilu Golkar Nusron Wahid menegaskan keinginan Golkar adalah mendukung Airlangga sebagai cawapres dalam koalisi besar.
Artinya, Golkar ingin Airlangga menjadi pendamping Prabowo dalam gelanggang Pilpres 2024.
"Kalau Golkar maunya presiden dari KKIR (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya) dan wapres dari KIB (Koalisi Indonesia Bersatu) yaitu Pak Airlangga Hartarto," ucap Nusron.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menegaskan koalisi besar hanya sekadar wacana yang digulirkan dan tidak dideklarasikan secara resmi.
Menurut dia, wacana koalisi besar yang digulirkan hanya berbentuk ide yang tidak akan mengubah koalisi yang sudah dibangun antara Gerindra dan PKB.
"Itu ide saja koalisi besar itu, enggak ada sebenarnya, kan enggak ada peresmian koalisi besar," ujar Jazilul saat ditemui di Gedung Nusanara IV MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).
Baca juga: Elite PKB Sebut Koalisi Besar Hanya Wacana dan Tak Ada Opsi Airlangga Cawapres Prabowo
Dia mengatakan, saat ini yang sebenarnya terjadi adalah KKIR yang memperbesar koalisi dengan beragam partai yang mereka temui.
Jadi, partai yang akan bergabung dengan KKIR harus tunduk dengan piagam deklarasi KKIR yang sudah ditetapkan oleh Prabowo dan Cak Imin.
Dia juga mengungkapkan bahwa penyodoran Airlangga sebagai bacawapres Prabowo adalah wacana belaka.
Selain itu, Jazilul mengatakan penyodoran nama bacapres-bacawapres bukan kewenangan dari Faisol Reza dan Nusron Wahid.
Tetapi, itu merupakan kewenangan Prabowo dan Cak Imin sesuai dengan mandat yang diberikan dalam piagam KKIR.
"Enggak ada itu, bukan urusannya Pak Nusron dengan Pak Faisol Reza," ucap dia.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menilai pernyataan Jusuf Kalla yang menyebut koalisi besar sulit terwujudkan menurunkan spirit PKB untuk mewujudkan gagasan tersebut.