"Ya ini tentu ada suatu pikiran. Tapi dalam praktik politiknya, tentu tidak mudah untuk mempersatukan semuanya. Ide ini bagus, tapi pelaksanaan secara riilnya tentu membutuhkan suatu upaya yang keras," ucap Jusuf Kalla, Kamis pekan lalu.
Setelah Airlangga, kini giliran Cak Imin yang menyambangi kediaman Jusuf Kalla pada Sabtu (6/5/2023).
Dalam pertemuan ini, salah satu topik pembicaraannya adalah mengenai teka-teki arah pembentukan koalisi besar.
Cak Imin pun mengungkapkan nasihat Jusuf Kalla yang tak yakin koalisi besar dapat terwujud.
Meski begitu, ia mengaku akan tetap berjuang untuk merealisasikan wacana tersebut.
"Koalisi besar memang terus diusahakan, meskipun tidak mudah dan bahkan menurut Pak JK sulit terjadi. Tapi namanya juga usaha, siapa tahu gitu," kata Cak Imin, Sabtu pekan lalu.
Baca juga: Jusuf Kalla Nilai Koalisi Besar Sulit Terbentuk, Cak Imin: Namanya Usaha
Selain itu, Cak Imin mengaku mendapat masukan lain dari Jusuf Kalla agar PKB memperkuat dan memperluas konstituen PKB.
"Beliau (minta) prioritaskan pada yang penting, konsentrasi besarkan PKB dulu," ucap dia.
Belakangan ini, arah pembentukan koalisi besar justru kian sulit terwujud.
Hal ini terjadi setelah kedua partai sama-sama berambisi supaya masing-masing pucuk pimpiannnya dapat menjadi pendamping Prabowo.
Di saat yang sama, PKB juga meminta supaya Airlangga menjadi ketua tim pemenangan Prabowo dan Cak Imin di Pilpres 2024.
Hal ini disampaikan Ketua DPP PKB Faisol Riza usai menggelar pertemuan terbaru antara pimpinan PKB dan Golkar di Jakarta, Rabu (10/5/2023).
"Kita senang kalau Pak Airlangga jadi ketua tim pemenangan," ujar Faisol.
Permintaan PKB agar Airlangga menjadi ketua tim pemenangan Prabowo dan Cak Imin sontak membuat partai berlambang pohon beringin kaget.
Pasalnya, permintaan tersebut tak dibahas dalam pertemuan Rabu kemarin.