Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/05/2023, 18:17 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P bidang perempuan Sri Rahayu mengungkapkan bahwa Murad Ismail hanya dibebastugaskan dari jabatannya sebagai Ketua DPD PDI-P Maluku, tetapi tidak dipecat sebagai kader partai banteng itu.

Hal itu disampaikannya ketika diminta konfirmasi mengenai surat pembebasantugasan terhadap Murad buntut istrinya berpindah partai dari PDI-P.

"Masih (kader PDI-P), kalau dibebastugaskan kan dia memang sebagai pengurus kan," kata Sri saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/5/2023).

Baca juga: Berkaca Persoalan Murad Ismail, PDI-P Tegaskan Suami Istri Tak Boleh Beda Partai

Sri kemudian menjelaskan bahwa pembebastugasan itu tidak berdampak pada jabatan Murad sebagai Gubernur Maluku.

Menurut dia, PDI-P tetap menghormati jabatan Murad sebagai Gubernur yang dipilih oleh rakyat.

"Kan enggak ada hubungannya. Enggak bisa partai (mengintervensi). Kalau gubernur ya tetap gubernur," ujar dia.

"Ini kan (pembebastugasan) hanya di partai aja," tambahnya.

Sri memastikan, Murad masih tetap Gubernur hingga akhir masa jabatannya. 

Baca juga: Emosi saat Ditanya Istrinya ke PAN, Gubernur Murad Ismail Dicopot PDI-P

Di sisi lain, Sri mengaku tak tahu persis tindakan emosional seperti apa yang dilakukan Murad hingga membuat DPP PDI-P membebastugaskannya dari DPD PDI-P Maluku.

"Saya tidak tahu secara persis karena saya tidak ada di dalamnya. Tetapi dalam rapat pleno itu, Pak Djarot (Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat) menyampaikan kepada kita dan Pak Djarot itu kan orangnya juga sabar, mendengarkan gitu," ucap Sri.

"Menurut beliaunya berdua (Djarot dan Komarudin), (Murad) melakukan itu artinya melakukan sikap yang emosional," tambah dia.

Sementara itu, Djarot menolak berkomentar terkait pembebastugasan Murad.

Menurut Djarot, jika berkomentar, maka terkesan subjektif karena dirinya lah yang meminta klarifikasi pada Murad soal kepindahan partai istrinya.

 

Ia pun menyerahkan terkait Murad untuk dijawab oleh Sri Rahayu.

"Kalau saya ngomong, enggak baik. Sebaiknya beliau (Sri Rahayu). Kenapa (tidak bicara)? subjektif nanti. Biar Ibu Sri Rahayu saja," kata Djarot dihubungi Kompas.com, Rabu.

Halaman:
Baca tentang


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Hanya Ada 1,4 Juta Pemilih di Bengkulu, Anies: Saya Datang Bukan Soal Jumlah Penduduk

Hanya Ada 1,4 Juta Pemilih di Bengkulu, Anies: Saya Datang Bukan Soal Jumlah Penduduk

Nasional
Beredar Poster Acara Doa untuk Kemenangan Prabowo-Gibran di Rindam Jaya, TNI AD Bantah

Beredar Poster Acara Doa untuk Kemenangan Prabowo-Gibran di Rindam Jaya, TNI AD Bantah

Nasional
Kampanye Hari Kesepuluh: Anies Blusukan di Lampung, Cak Imin di Jakarta

Kampanye Hari Kesepuluh: Anies Blusukan di Lampung, Cak Imin di Jakarta

Nasional
Rencana Gubernur DKI Jakarta Ditunjuk Presiden, Hasto PDI-P: Rakyat Ingin Pilih Sendiri

Rencana Gubernur DKI Jakarta Ditunjuk Presiden, Hasto PDI-P: Rakyat Ingin Pilih Sendiri

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Usulkan Format Debat Townhall, Audiens Bisa Bertanya Langsung

TPN Ganjar-Mahfud Usulkan Format Debat Townhall, Audiens Bisa Bertanya Langsung

Nasional
Implikasi RUU DKJ bagi Masa Depan Jakarta

Implikasi RUU DKJ bagi Masa Depan Jakarta

Nasional
Di Rumah Pengasingan Bung Karno, Anies: Mereka Mendirikan Republik Bukan Untuk Anak atau Kemanakan

Di Rumah Pengasingan Bung Karno, Anies: Mereka Mendirikan Republik Bukan Untuk Anak atau Kemanakan

Nasional
Kampanye di Bengkulu, Anies Janji Bangun Tempat Pengolahan Ikan dan Perkuat Koperasi Nelayan

Kampanye di Bengkulu, Anies Janji Bangun Tempat Pengolahan Ikan dan Perkuat Koperasi Nelayan

Nasional
Pengakuan Agus Rahardjo Vs Penyangkalan Jokowi

Pengakuan Agus Rahardjo Vs Penyangkalan Jokowi

Nasional
Kritisi RUU DKJ, Timnas Amin: Terasa Sekali Otoritarianisme

Kritisi RUU DKJ, Timnas Amin: Terasa Sekali Otoritarianisme

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Usul Debat Bahasa Inggris, TPN Ganjar-Mahfud: Mereka Lupa Sumpah Pemuda

TKN Prabowo-Gibran Usul Debat Bahasa Inggris, TPN Ganjar-Mahfud: Mereka Lupa Sumpah Pemuda

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Disomasi Advokat | Ganjar Respons Sentilan Gibran

[POPULER NASIONAL] Jokowi Disomasi Advokat | Ganjar Respons Sentilan Gibran

Nasional
Jubir Hadiri Kampanye Ganjar, Timnas Amin: Sudah Minta Maaf, Tak Perlu Diperpanjang

Jubir Hadiri Kampanye Ganjar, Timnas Amin: Sudah Minta Maaf, Tak Perlu Diperpanjang

Nasional
Visi-Misi Capres-Cawapres 2024

Visi-Misi Capres-Cawapres 2024

Nasional
Sejarah Hari Bela Negara dan Konsepnya

Sejarah Hari Bela Negara dan Konsepnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com