Salin Artikel

PDI-P: Murad Ismail Dicopot dari Pengurus, Masih Tetap Kader

Hal itu disampaikannya ketika diminta konfirmasi mengenai surat pembebasantugasan terhadap Murad buntut istrinya berpindah partai dari PDI-P.

"Masih (kader PDI-P), kalau dibebastugaskan kan dia memang sebagai pengurus kan," kata Sri saat dihubungi Kompas.com, Rabu (10/5/2023).

Sri kemudian menjelaskan bahwa pembebastugasan itu tidak berdampak pada jabatan Murad sebagai Gubernur Maluku.

Menurut dia, PDI-P tetap menghormati jabatan Murad sebagai Gubernur yang dipilih oleh rakyat.

"Kan enggak ada hubungannya. Enggak bisa partai (mengintervensi). Kalau gubernur ya tetap gubernur," ujar dia.

"Ini kan (pembebastugasan) hanya di partai aja," tambahnya.

Sri memastikan, Murad masih tetap Gubernur hingga akhir masa jabatannya. 

Di sisi lain, Sri mengaku tak tahu persis tindakan emosional seperti apa yang dilakukan Murad hingga membuat DPP PDI-P membebastugaskannya dari DPD PDI-P Maluku.

"Saya tidak tahu secara persis karena saya tidak ada di dalamnya. Tetapi dalam rapat pleno itu, Pak Djarot (Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat) menyampaikan kepada kita dan Pak Djarot itu kan orangnya juga sabar, mendengarkan gitu," ucap Sri.

"Menurut beliaunya berdua (Djarot dan Komarudin), (Murad) melakukan itu artinya melakukan sikap yang emosional," tambah dia.

Sementara itu, Djarot menolak berkomentar terkait pembebastugasan Murad.

Menurut Djarot, jika berkomentar, maka terkesan subjektif karena dirinya lah yang meminta klarifikasi pada Murad soal kepindahan partai istrinya.

"Kalau saya ngomong, enggak baik. Sebaiknya beliau (Sri Rahayu). Kenapa (tidak bicara)? subjektif nanti. Biar Ibu Sri Rahayu saja," kata Djarot dihubungi Kompas.com, Rabu.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Sekretaris Jenderal PDI-P Sadarestuwati menegaskan bahwa partainya telah membebastugaskan Murad Ismail dari jabatan Ketua DPD PDI-P Maluku karena telah menunjukkan sikap tidak terpuji.

Sikap tidak terpuji itu ditunjukkan Murad kepada Ketua DPP PDI-P Djarot Saiful Hidayat dan Ketua Bidang Kehormatan PDI-P Komarudin Watubun.

"Pak Murad Ismail menunjukkan sikapnya yang tidak terpuji. Sebab ketika Pak Djarot Syaiful Hidayat dan Pak Komarudin Watubun melakukan klarifikasi, tiba-tiba Pak Murad menunjukkan sikap emosional," kata Sadarestuwati dalam keterangan yang diterima, Selasa (9/5/2023).

Sadarestuwati menyatakan, sikap tersebut jauh dari karakter seorang pemimpin yang bijak dalam menyelesaikan permasalahan.

Di sisi lain, Ketua DPP PDI-P bidang Perempuan, Sri Rahayu menyayangkan sikap Murad Ismail yang dinilai mengedepankan kepentingan keluarga daripada kepentingan rakyat.

Dalam hal ini, PDI-P menyoroti sikap Murad yang mengedepankan kepentingan istrinya. Diketahui, Djarot dan Komarudin hendak meminta klarifikasi kepada Murad yang istrinya berpindah partai.

Namun, dalam klarifikasi itu, Murad disebut menunjukkan sikap emosional.

"PDI Perjuangan memiliki aturan Partai bahwa suami isteri tidak boleh berbeda partai, namun ternyata Pak Murad malah menunjukkan sikap emosional dihadapan Pak Djarot Syaiful Hidayat yang dikenal sebagai sosok yang santun, sosok pendengar, dan selalu mencari solusi dengan cara musyawarah," ujar Sri.

https://nasional.kompas.com/read/2023/05/10/18174091/pdi-p-murad-ismail-dicopot-dari-pengurus-masih-tetap-kader

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke