Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh Ingin Anggota Koalisi Perubahan Tak Bertambah Lagi

Kompas.com - 09/05/2023, 07:46 WIB
Tatang Guritno,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh ingin partai politik (parpol) anggota Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) tak perlu ditambah lagi.

Ia menganggap Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saja sudah cukup untuk menjadi bagian kaolisi pengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres).

“Kalau saya ditanya pendapat saya, kita tidak perlu memaksakan itu (penambahan jumlah anggota KPP). Kalau ada yang bertambah tentu kita syukuri, kalau enggak ada kenapa rupanya, enggak ada masalah kan?” sebut Surya pada program Ni Luh Kompas TV, Senin (8/5/2023).

“Batas parlementiary threshold, presidential threshold telah kita cukupi. Kita jalan saja,” sambung dia.

Baca juga: Airlangga dan Muhaimin Temui SBY-AHY, Surya Paloh Yakin Demokrat Tetap di Koalisi Perubahan

Ia mengaku saat ini godaan untuk memecah keutuhan KPP masih terjadi. Namun Surya tak ambil pusing soal itu.

Sebab, berbagai upaya dari pihak tertentu untuk mengganggu soliditas KPP malah menunjukan bahwa koalisi itu punya nilai jual yang tinggi.

“Karena dikhawatirkan, karena ada sesuatu yang diperlukan. Coba kita tidak punya values, tidak punya harga, siapa mau datang?” papar dia.

Surya pun optimis bahwa KPP dan Anies bakal tetap bisa mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ia tak meragukan komitmen ketiga parpol, termasuk Demokrat dalam memperjuangkan kemenangan di kontestasi elektoral mendatang.

Baca juga: Surya Paloh Sebut Koalisi Perubahan Punya Nilai Jual Sehingga Banyak Diganggu

“Atas dasar kesepakatan yang kita letakkan bersama, kalau itu tidak kita yakini dan ada kegoncangan perasaan dan hati kita, wah, kita akan kehilangan modal besar untuk melanjutkan etape perjuangan ke depan,” ucap Surya.

Adapun saat ini KPP telah memberikan tiket untuk Anies melaju ke Pilpres 2024. Selain mantan Gubernur DKI Jakarta itu, capres yang sudah mendapatkan kepastian untuk bertanding memperebutkan kursi RI-1 adalah Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDI-P.

Meski belum berkoalisi dengan partai banteng, namun Ganjar nyatanya juga diusung oleh Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura).

Baca juga: Koalisi Perubahan Targetkan Cawapres Pendamping Anies Diumumkan Juli 2023

Sedangkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) tengah menjajaki pembentukan koalisi besar. Namun hingga kini belum ada kesepakatan tentang pengusungan capres dari bakal koalisi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com