Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hanif Sofyan
Wiraswasta

Pegiat literasi di walkingbook.org

Wangsit Politik Megawati Demi "Hattrick" PDI-P

Kompas.com - 08/05/2023, 10:40 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Seperti Golkar (12,31 persen), dan saat ini semakin intens dengan PDIP sebagai pemegang suara mayoritas 19,33 persen.

Pilihannya pada PPP dianggap sangat cerdik, mengingat dalam perang bintang 2019, meski PPP berada di posisi 9 dengan perolehan 4,52 persen pemilih, namun relasi politik saat ini semakin menguat, karena berada dalam satu barisan dengan PDIP dalam KIB.

Jika memilih untuk bergabung dengan Ganjar tentu tak akan ada hambatan bagi peluang politiknya mengingat baik PPP dan PDIP sudah berada dalam koalisi yang sama.

Dengan kekuatan suara sangat signifikan, PDIP 19,33 persen dan PPP 4,52 persen, bisa langsung klop dan klik!

Apalagi baik Ganjar dan Sandiaga memiliki elektabilitas yang tinggi sebagai calon yang maju dalam pilpres 2024, termasuk sebagai calon pasangan.

Keputusan itu menjadi sangat menarik dan jika terjadi akan menjadi tantangan luar biasa bagi partai lainnya, baik Gerindra (12,57 persen), Golkar (12,31 persen), PKB (9,69 persen), Nasdem (9,05 persen), PKS (8,21 persen), Demokrat (7,77 persen) serta PAN (6,84 persen).

Menunggu wangsit politik dari Mega

Jika melihat berbagai kemungkinan tersebut, peluang Megawati pasti akan memilih pasangan Ganjar-Sandiaga dari tawaran pilihan pasangan politik lainnya.

Sekalipun Golkar diharapkan oleh sebagian pengamat politik tetap bersama dalam KIB agar semakin mudah membangun koalisi barunya, namun ganjalannya bahwa partai Golkar juga memiliki pilihan capres internal dari partainya, yaitu Airlangga, Ketumnya sendiri.

Peluang lain jika bergabung dengan Prabowo Subianto, meskipun telah memiliki catatan tiga kali runner up, namun jika melihat peluang untuk menarik minat para pemilih milenial, pilihan memasang Ganjar-Prabowo masih kalah daya tariknya dibanding pilihan Ganjar-Sandiaga.

Ini akan menjadi wangsit terkuat buat Mega. Perang bintang Pilpres 2024, paling tidak akan berisi tiga kekuatan koalisi partai-partai yang tetap masih bisa berubah, tapi paling tidak peluang pasangannya yang akan muncul adalah: Ganjar-Sandiaga, Anies-AHY dan Prabowo-Airlangga

Besar kemungkinan Anies Baswedan tetap akan diusung oleh Koalisi Perubahan, berisi Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Apalagi Anies sudah dideklarasikan sebagai kandidat capres Nasdem sejak Oktober 2022 lalu. Meski diam-diam, kedua partai tersebut masih menginginkan kader masing-masing yang menjadi calon RI-2.

Jika mengambil pilihan dari luar, maka akan semakin sulit bagi Anies. Kecuali jika tiba-tiba Golkar membuat keputusan tersulit untuk mengalah dan keluar dari KIB untuk memilih bersama Anies, dalam formasi Anies-Airlangga. Ini sebuah prediksi paling liar.

Prabowo diyakini maju ke panggung pilpres lewat koalisi Kebangkitan Indonesia Raya yang dibentuk Partai Gerindra bersama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Sejak Agustus 2022, Prabowo telah menyatakan kesiapannya kembali bertarung di pentas pemilu di bawah bendera Gerindra.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Demo Tolak Revisi UU Polri, Aliansi Masyarakat Sipil: Kekuasaan Polisi Bakal Melebihi Presiden

Nasional
Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Yakin Partai Lain Tertarik Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Enggak Mau Aman?

Nasional
Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Sejumlah Nama yang Disiapkan PDI-P untuk Pilkada: Risma-Azwar Anas di Jatim, Andika Perkasa di Jateng

Nasional
PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

PKS Enggan Tawarkan Partai KIM untuk Usung Anies-Sohibul, tetapi Berbeda dengan PDI-P

Nasional
Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Soal Tawaran Kursi Cawagub Pilkada Jakarta oleh KIM, PKS: Beri Manfaat atau Jebakan?

Nasional
Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Yakin Tak Ditinggal Partai Setelah Usung Anies-Sohibul, PKS: Siapa yang Elektabilitasnya Paling Tinggi?

Nasional
PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

PKS Ungkap Surya Paloh Berikan Sinyal Dukungan Anies-Sohibul untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Soal Jokowi Tawarkan Kaesang ke Parpol, Sekjen PDI-P: Replikasi Pilpres

Nasional
KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

KPK Segera Buka Data Caleg Tak Patuh Lapor Harta Kekayaan

Nasional
KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

KPK Kembali Minta Bantuan Masyarakat soal Buronan Harun Masiku

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan 'Back Up' Data Imigrasi

[POPULER NASIONAL] PDI-P Bantah Hasto Menghilang | Kominfo Tak Respons Permintaan "Back Up" Data Imigrasi

Nasional
Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com