Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Momen Jokowi Lintasi Jalan Rusak di Lampung: Melaju Pelan dengan Mobil Kepresidenan

Kompas.com - 05/05/2023, 11:59 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Provinsi Lampung pada Jumat (5/5/2023).

Kedatangan Jokowi ke Lampung salah satunya untuk mengecek secara langsung kondisi fisik jalan yang rusak di daerah tersebut.

Fotografer resmi Presiden, Agus Suparto, mengabadikan momen saat Kepala Negara melintas langsung di ruas jalan yang rusak melalui rekaman video.

Dilansir dari rekaman video yang dibagikan kepada wartawan Istana Kepresidenan, Presiden Jokowi melintasi jalan rusak dengan menggunakan mobil Kepresidenan berpelat merah bertuliskan "Indonesia".

Baca juga: Jokowi Akan Cek Jalan Rusak di Lampung Naik Mobil, Bukan Helikopter

Berdasarkan informasi dari Agus Suparto, jalanan yang dilintasi Jokowi itu adalah Jl Terusan Ryacudu, Marga Agung, Kec. Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung.

Di belakang mobil Presiden, tampak Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang mengawal mobilnya dengan menggunakan motor trail.

Presiden Joko Widodo melintasi jalanan rusak dalam kunjungannya ke Provinsi Lampung, Jumat (5/5/2023). Dalam kunjungan ini Jokowi menyatakan jika pemerintah daerah tak mampu memperbaiki jalan yang rusak maka akan ditarik ke pusat.Istimewa/Agus Suparto Presiden Joko Widodo melintasi jalanan rusak dalam kunjungannya ke Provinsi Lampung, Jumat (5/5/2023). Dalam kunjungan ini Jokowi menyatakan jika pemerintah daerah tak mampu memperbaiki jalan yang rusak maka akan ditarik ke pusat.

Selain itu, tampak pula iring-iringan rangkaian kendaraan kepresidenan yang berada di belakang mobil Presiden dan beberapa motor Paspampres.

Tampak jalan beraspal yang dilewati Presiden mengalami kerusakan parah.

Tak hanya lubang dalam ukuran besar yang digenangi air, jalan tersebut sebagian besar telah mengalami pengelupasan aspal.

Baca juga: Jokowi Tegaskan Tak Langgar Konstitusi karena Undang 6 Ketum Parpol ke Istana

Oleh karenanya, kondisi jalan lebih banyak berupa tanah dan pasir. Bahkan, di beberapa titik masih tampak aspal jalan, tetapi tidak merata di antara sisi kiri dan kanan jalan.

Ada pula bagian jalan yang masih beraspal di sisi kanan, tetapi di sisi kiri berupa tanah berpasir.

Kondisi tersebut membuat mobil yang membawa Presiden Jokowi tampak berjalan dengan sedikit pelan dan hati-hati ketika melintasi ruas jalan tersebut.

Beberapa kali mobil yang membawa Presiden Jokowi tampak berjalan menghindari lubang besar ataupun sedang.

Rangkaian motor Paspampres dan iringan kendaraan kepresidenan yang biasanya melaju dengan kencang dan efisien kali ini tampak berjalan pelan sambil mengikuti kondisi permukaan jalan.

Baca juga: Panggil 6 Ketum Parpol ke Istana, Jokowi: Saya Bukan Cawe-cawe

Saat Presiden Jokowi dan rombongan melintasi jalan, masyarakat memanggil-manggil namanya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Sebelum Wafat, Jampidum Kejagung Sempat Dirawat di RSCM 2 Bulan

Nasional
Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Jampidum Kejagung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS: Kontrol Terhadap Pemerintah Wajib

Nasional
Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Istri di Minahasa Dibunuh karena Mengigau, Komnas Perempuan Sebut Fenomena Femisida

Nasional
Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Kabaharkam Siapkan Strategi Pengamanan Khusus di Akses Masuk Pelabuhan Jelang WWF ke-10 di Bali

Nasional
Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Ketua KPU Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada, Pakar: Jangan-jangan Pesanan...

Nasional
Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Sebut Caleg Terpilih Tak Wajib Mundur jika Maju Pilkada, Ketua KPU Dinilai Ingkari Aturan Sendiri

Nasional
Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Minta La Nyalla Kembali Pimpin DPD RI, Fahira Idris: Penguatan DPD RI Idealnya Dipimpin Sosok Pendobrak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com