Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rencana Bertemu PPP, PDI-P Utamakan soal Kerja Sama Politik Sebelum Bahas Cawapres

Kompas.com - 27/04/2023, 15:54 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa partainya mengutamakan pembentukan kerja sama politik terlebih dulu dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ketimbang membahas siapa calon wakil presiden (cawapres) pendamping Ganjar Pranowo.

Menurut Hasto, hal itu bahkan sudah diterapkan PDI-P saat Pilpres 2014 dan 2019.

"Kalau kita lihat secara empiris, melihat semangat gotong royong yang dikedepankan oleh PDI-P, kalau melihat dari pengalaman 2014-2019, maka akan dikedepankan dulu kerja sama partai politik," kata Hasto ditemui di Kantor DPP PDI-P, Jalan Diponegoro, Jakarta, Kamis (27/4/2023).

"Setelah itu mengerucut, maka baru kemudian secara dinamis kita akan cermati (cawapres)," ujarnya lagi.

Baca juga: Setelah Usung Ganjar Capres, PPP Minta Jatah Cawapres

Hal itu disampaikan Hasto ketika ditanya mengenai apakah isi pertemuan PDI-P dan PPP nantinya sudah membahas soal cawapres pendamping Ganjar.

Sebagaimana diketahui, usai mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres), PPP meminta agar kader internalnya diusung sebagai cawapres.

Terkait permintaan tersebut, Hasto menghormati pandangan PPP yang ingin kadernya sebagai cawapres Ganjar.

"Tentu saja PPP dengan sejarah yang panjang juga di dalam kaitannya siapa yang akan menjadi calon wakil presiden, tentu saja juga punya suatu pandangan-pandangan tersendiri," kata Hasto.

Selain permintaan PPP, PDI-P juga menimbang apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait nama-nama kandidat cawapres.

Baca juga: Setelah PPP Usung Ganjar Capres, Mardiono Akan Temui Megawati dan Jokowi

Pandangan Jokowi itu, menurut Hasto, terus dicermati PDI-P dalam mencari sosok cawapres yang tepat untuk Ganjar.

"Ini yang kemudian akan dicermati terus menerus secara dinamis," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, PDI-P akan menggelar pertemuan dengan PPP pasca partai berlambang kabah itu mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024.

Namun, jadwal pasti pertemuan kedua partai hingga kini belum diumumkan.

Hasto menyatakan, ia belum bisa memastikan kapan resminya kerja sama kedua partai akan diumumkan.

Kemudian, Hasto menyinggung kata momentum untuk meresmikan kerja sama politik itu.

"Dengan demikian kerja sama kedua Partai akan mendapatkan momentumnya dan sesuai dengan mekanisme kedua Partai, dan kerja sama akan kokoh guna memperkuat sistem presidensial dalam sistem kepartaian yang menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi," ujar Hasto kepada Kompas.com, Rabu (26/4/2023).

Baca juga: PDI-P Buka Sinyal Kerja Sama Politik dengan PPP Usai Usung Ganjar Capres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com