Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Resmi Dukung Ganjar sebagai Capres, Apa Alasannya?

Kompas.com - 26/04/2023, 16:18 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) resmi mengusung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres). Pernyataan itu disampaikan di Yogyakarta, Rabu (26/4/2023).

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono mengungkapkan beberapa alasan pihaknya memberikan dukungan kepada Ganjar sebagai capres.

Pertama, Ganjar dianggap mempunyai kapasitas untuk menjadi orang nomor satu di republik ini.

“Kapasitas, integritas, dan akseptabilitas beliau sangat layak untuk menduduki posisi sebagai pemimpin bangsa,” ujar Mardiono di Yogyakarta, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Rabu.

Baca juga: PPP Dukung Ganjar Capres Usai Musyawarah Selama 3 Hari

Terbukti, kata Mardiono, Ganjar memiliki tingkat elektoral yang mumpuni dari hasil sejumlah lembaga survei.

“Dukungan popularitas dan elektabilitas telah dibuktikan oleh berbagai lembaga survei dengan menempatkan posisi teratas bila dibandingkan dengan tokoh-tokoh lainnya,” kata Mardiono.

Alasan kedua, Ganjar memiliki latar belakang sejarah yang dekat dengan PPP. Mardiono mengungkapkan, beberapa saudara dari Ganjar merupakan kader PPP.

“Karena beliau, mertuanya, almarhum Bapak Achmad Musadik Supriyadi pernah menjabat sebagai Ketua DPC Purbalingga pada empat periode pada 1973-1991. Hingga saat ini, rumah beliau juga digunakan sebagai kantor cabang PPP di Kabupaten Purbalingga,” ujarnya.

“Selanjutnya juga kakak ipar beliau, Nurul Hidayah, saat ini juga sebagai Ketua DPC PPP Purbalingga. Sekaligus anggota Fraksi PPP DPRD Jawa Tengah,” kata Mardiono lagi.

Baca juga: PPP Usung Ganjar Capres, Singgung Kerja Sama di Pilgub Jawa Tengah 2018

Alasan ketiga, Ganjar dianggap memiliki visi yang sama dengan PPP. Sebab, dibesarkan oleh keluarga Nahdlatul Ulama (NU).

"Melalui prinsip politik religius sebab PPP yakin dengan kultur berasal dari NU beliau pasti miliki visi yang hampir sama dengan PPP. Semoga Indonesia yang didambakan oleh umat dan pendiri bangsa ini bisa jadi negeri yang kuat dan rakyat sejahtera lahir dan batin," ujar Mardiono.

Atas berbagai alasan tersebut, Mardiono dan segenap kader PPP memiliki keyakinan untuk mendorong Ganjar dalam kontestasi perebutan kursi RI-1 mendatang.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengatakan Ganjar mendapatkan dukungan dari mayoritas DPW PPP dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) yang berlangsung Selasa (25/4/2023).

Baca juga: Ini Pertimbangan PPP Dukung Ganjar sebagai Capres, Singgung Sepak Terjang Mertua dan Kakak Ipar

Arsul menekankan bahwa proses pengambilan keputusan bersifat bottom up atau mendengarkan suara dari pimpinan kader di cabang dan daerah.

“Semuanya kami perdebatkan dan musyawarahkan di Rapimnas di Yogya kemarin, pada akhirnya memang harus mengerucut dan diputuskan satu nama,” katanya.

Diketahui dengan dukungan ini, maka Ganjar telah mendapatkan dukungan dari dua partai politik (parpol) selain PDI-P, yaitu Hanura dan PPP.

Ganjar sendiri telah resmi ditunjuk oleh PDI-P untuk menjadi capres.

Pengumuman itu disampaikan oleh Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri serta dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023).

Baca juga: Karangan Bunga Bertuliskan Ganjar Presiden Terpampang di Acara Pengumuman Capres PPP

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com