JAKARTA, KOMPAS.com - Juru Bicara Partai Golkar Tantowi Yahya mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto berperan besar membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Hal itu disampaikan Tantowi setelah ditanya potensi bubarnya KIB pasca sinyal merapatnya dua rekan koalisi di KIB, PAN dan PPP, ke PDI-P pasca pengusungan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).
"Yang perlu dicatat. KIB adalah bentuk kecanggihan politik Airlangga Hartarto sebagai Ketum PG (Partai Golkar)," kata Tantowi kepada Kompas.com, Rabu (25/4/2023).
"Tanpa inisiatif beliau (Airlangga), tidak akan lahir KIB," ujarnya lagi.
Baca juga: Golkar Lempar Sinyal Merapat ke Gerindra Jadi Indonesia Raya Bangkit dan Berkarya
Tantowi kemudian terus menyebut KIB sebagai koalisi yang lebih cepat dibandingkan koalisi partai lain.
KIB, menurutnya, juga unggul dalam percepatan manuver jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) dan berdampak pada koalisi lainnya.
"Suka atau tidak, KIB telah mempercepat akselerasi politik menjelang Pilpres. Manuver KIB bertemu koalisi KIR (Kebangkitan Indonesia Raya) dan diskursus publik setelahnya telah menjadi political pressure bagi koalisi-koalisi lainnya," kata Tantowi.
Kendati demikian, Tantowi mengakui bahwa KIB tengah mengalami ujian dalam kerja sama politik.
Tepatnya, ujian itu terjadi pasca penetapan Ganjar Pranowo sebagai capres PDI-P.
Baca juga: Ditanya Sikap PAN Usai Pencapresan Ganjar, Zulkifli Singgung Pertemuan KIB dan Undangan Presiden
Menurutnya, pencapresan Ganjar itu membuat konstelasi politik sedikit berubah.
"Dan itu biasa saja. Sikap PAN dan PPP yang bisa saja bermuara pada lepasnya mereka dari koalisi adalah tantangan yang sudah diantisipasi," ujarnya.
Terkait acara pertemuan KIB yang dijadwalkan besok, Kamis (27/4/2023) di Jakarta, Tantowi mengaku belum mengetahui pasti terkait waktu dan tempat pelaksanaannya.
"Belum tahu, tempat, tanggal dan waktunya," kata Tantowi.
Baca juga: Golkar Sebut KIB Kini Hadapi Ujian, Ada Kemungkinan PAN dan PPP ke Luar
Beberapa waktu belakangan, dinamika politik semakin berembus kencang, utamanya pada koalisi-koalisi partai politik Pemilu 2024.
Setidaknya, hal itu terjadi setelah penetapan Ganjar Pranowo sebagai capres PDI-P pada Jumat (21/4/2023).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.